Agama Dan Proses
Pemanusiaan
“Manusia adalah ukuran semua hal” demikianlah sabda
protagoras sebagaimana dikutip oleh raimundo panikar.[1]
Hal itu sejalan dengan apa yang diajarkan dalam budhisme yang dengan jelas
menyatakan “Manusia sesungguhnya adalah segal-galanya,apa yang telah ada dan
apa yang akan ada”.[2]
Deimikianlah agama-agama dunia memandang manusia,dari semua
agama ada satu persamaan dimana agama-agama tersebut memandang manusia memiliki
peran dan posisi dan penting di alam raya. di islam sendiri memandang manusia
sebagai puncak ciptaan Tuhan di alam raya laqod
khilaqnal insana fi ahsani taqwim,dan Allah memberikan amanah kepada manusia
untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini.
Salah satu deskripsi fungsional agama adalah cara manusia
menangani nasibnya menuju situasi yang lebih baik. Oleh sebab itu studi agama
seharusnya tidak hanya berbicara tentang beragama secara ritualistik. Lebih
jauh dari itu studi agama haruslah membahas tentang persoalan-persoalan manusia
yang paling mendasar.
Menurut El-Alaqqad, manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, yang
diciptakan dengan sifat-sifat ke-Tuhan-an, sehingga dapat memenuhi 3 hal :
1.
Manusia
itu betapapun hebatnya, tetap sebagai makhluk, sesuatu yang diciptakan dan
ditentukan, bukan pencipta dan penentu sesuatu.
2.
Segala
perbuatan yang telah dilakukan oleh manusia harus dipertanggungjawabkan di
hadapan Allah SWT. di akhirat, oleh karena itu manusia harus memikirkan dengan
sebaik-baiknya sebelum melakukan sesuatu perbuatan.
3.
Pada
diri manusia ada sifat-sifat ke-Tuhan-an, berupa segala sifat yang baik yang
harus dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan perilaku. Apabila
manusia dapat mengembangkan dan mewujudkan sifat-sifat tersebut, maka ia akan
mendapatkan kebahagiaan hidup.
Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa manusia adalah makhluk yang penuh
dengan kekurangan-kekurangan. Namun dibalik kekurangannya, Allah SWT.
memberikan kelebihan yang menjadikannya sebagai makhluk yang mulia.
Kelebihan-kelebihan tersebut adalah :
1.
Manusia
diberikan hidayah oleh Allah SWT yang sangat lengkap, yakni :
–
Hidayah
ath-Thabi’iyyah ( petunjuk insting / naluri )
–
Hidayah
al-Hissiyah ( petunjuk panca indera )
–
Hidayah
al-Aqliyah ( petunjuk akal )
–
Hidayah
ad-Din ( petunjuk agama )
2.
Manusia
dikaruniai oleh Allah SWT. bentuk yang paling baik. ( Surah at-Tin (95) : 4 )
3.
Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
Manusia diberikan rezki oleh Allah SWT. dengan rezki yang baik-baik. (
Surah al-Mu’min (40) : 64 )
Menurut al-Ghazali, ada 5 perangkat
hidup manusia yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik agar ia mencapai
kesempurnaan hidup, di dunia dan akhirat. Kelima perangkat itu adalah :
–
Agama
–
Jiwa
–
Akal
–
Keturunan
–
Harta
benda
Sebagaimana
menurut Mahmud muhammad Thaha,islam muncul dalam dua fase. Yaitu fase akidah (
islam,iman dan ihsan) dan fase ilmu (ilm
yaqin, ainul yakin dan Haqqulyaqin) dimana fase pertama adalah fase mukmin
dan fase yang kedua adalah fase muslim .