Minggu, 07 Mei 2017

Agama Dan Proses Pemanusiaan




Agama Dan Proses Pemanusiaan


“Manusia adalah ukuran semua hal” demikianlah sabda protagoras sebagaimana dikutip oleh raimundo panikar.[1] Hal itu sejalan dengan apa yang diajarkan dalam budhisme yang dengan jelas menyatakan “Manusia sesungguhnya adalah segal-galanya,apa yang telah ada dan apa yang akan ada”.[2]
Deimikianlah agama-agama dunia memandang manusia,dari semua agama ada satu persamaan dimana agama-agama tersebut memandang manusia memiliki peran dan posisi dan penting di alam raya. di islam sendiri memandang manusia sebagai puncak ciptaan Tuhan di alam raya laqod khilaqnal insana fi ahsani taqwim,dan Allah memberikan amanah kepada manusia untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini.
Salah satu deskripsi fungsional agama adalah cara manusia menangani nasibnya menuju situasi yang lebih baik. Oleh sebab itu studi agama seharusnya tidak hanya berbicara tentang beragama secara ritualistik. Lebih jauh dari itu studi agama haruslah membahas tentang persoalan-persoalan manusia yang paling mendasar.
Menurut El-Alaqqad, manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ke-Tuhan-an, sehingga dapat memenuhi 3 hal :
1.        Manusia itu betapapun hebatnya, tetap sebagai makhluk, sesuatu yang diciptakan dan ditentukan, bukan pencipta dan penentu sesuatu.
2.        Segala perbuatan yang telah dilakukan oleh manusia harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. di akhirat, oleh karena itu manusia harus memikirkan dengan sebaik-baiknya sebelum melakukan sesuatu perbuatan.
3.        Pada diri manusia ada sifat-sifat ke-Tuhan-an, berupa segala sifat yang baik yang harus dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan perilaku. Apabila manusia dapat mengembangkan dan mewujudkan sifat-sifat tersebut, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan hidup.
Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa manusia adalah makhluk yang penuh dengan kekurangan-kekurangan. Namun dibalik kekurangannya, Allah SWT. memberikan kelebihan yang menjadikannya sebagai makhluk yang mulia. Kelebihan-kelebihan tersebut adalah :
1.      Manusia diberikan hidayah oleh Allah SWT yang sangat lengkap, yakni :
        Hidayah ath-Thabi’iyyah ( petunjuk insting / naluri )
        Hidayah al-Hissiyah ( petunjuk panca indera )
        Hidayah al-Aqliyah ( petunjuk akal )
        Hidayah ad-Din ( petunjuk agama )
2.      Manusia dikaruniai oleh Allah SWT. bentuk yang paling baik. ( Surah at-Tin (95) : 4 )


3.      Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
Manusia diberikan rezki oleh Allah SWT. dengan rezki yang baik-baik. ( Surah al-Mu’min (40) : 64 )
Menurut al-Ghazali, ada 5 perangkat hidup manusia yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik agar ia mencapai kesempurnaan hidup, di dunia dan akhirat. Kelima perangkat itu adalah :
        Agama
        Jiwa
        Akal
        Keturunan
        Harta benda
Sebagaimana menurut Mahmud muhammad Thaha,islam muncul dalam dua fase. Yaitu fase akidah ( islam,iman dan ihsan) dan fase ilmu (ilm yaqin, ainul yakin dan Haqqulyaqin) dimana fase pertama adalah fase mukmin dan fase yang kedua adalah fase muslim .


[1] Raimunda Panikar. Dialog Intra Religius.kanisius 1994 Halaman 134
[2][2] Rg Veda X,90,2.