Dari Sahadat Ke Revolusi Bangsa Dan Negara Guna Menjadi Negara Yang
Adil Makmur Dan Diridhai Allah SWT
(Sahadat
insaniyah sebagai solusi krisis kepemimpinan nasional; bagian 2)
Oleh : Faiz Al-Zawahir *
Indonesia adalah negeri
yang dikaruniai kekayaan dan keindahan alam yang sungguh luar biasa. Alam Indonesia
sangat indah dan subur bagi sang penyair koesplus mengatakan bahwa laut Indonesia
adalah kolam susu bahkan ketika kita menanam batu dan tongkat kayupun akan
tumbuh. Cahaya matahari yang senantiasa menyinari sepanjang tahun.kekayaan dan
keindahan alamnya baik di darat ataupun dilaut. Sumber daya alam yang melimpah
ruah membentang dari sabang sampai marauke. Indonesia dikaruniai keragaman
budaya,bahasa dan suku yang sangat beragam. Karunia tuhan terhadap Indonesia sungguh
tak ternilai dan takan habis untuk selalu dideskripsikan dengan kata-kata. Sehingga
tidaklah salah atau berlebihan jika Emha ainun nadjib mengatakan seakan-akan surga
pernah bocor dan mencipratkan keindahannya ke tanah yang dinamakan Indonesia raya.
Negara-negara diseluruh
dunia sangatlah iri melihat Indonesia. hal itu ditandai dengan pada zaman
dahulu bangsa-bangsa eropa yang katanya peradabannya sudah maju berduyun-duyun datang
ke negeri kita. Ingin memiliki dan menguasai alam raya Indonesia dengan
menggunakan berbagai cara. Para pejuang bangsa ini tak henti-hentinya berjuang
mengorbankan harta jiwa dan raga guna mengusir mereka dan menjadikan negeri ini
merdeka. Meskipun sekarang anak cucu mereka yang memimpin negeri ini tak
henti-hentinya menjual dan menggadaikan negeri ini pada mereka yang asing yang
diusir oleh pejuang sehingga itulah yang disebut sebagai kolonialisme postmoderen.
Kekayaan alam Keberagaman
yang dimiliki indonesia menjadi modal yang tak ternilai untuk menjadi modal dan
fondasi dalam membangun Negara ini. Ketika penduduk negeri ini dan para
pemimpinnya pandai bersyukur dan mengelola alam Indonesia maka niscaya Indonesia
akan menjadi Negara yang tak tertandingi di dunia ini,baik dalam hal ekonomi,budaya,pendidikan
dan dalam hal apapun. Bahkan dalam hal militer sekalipun tak akan ada Negara yang
mampu menandingi Indonesia ketika pemimpin dan rakyatnya bersatu padu membela
negeri. Hal itu dibuktikan ketika peperangan merebut kemerdekaan. Dengan bermodalkan
bambu runcing para pahlawan negeri ini tak gentar dan tak takut melawan penjajah
yang bersenjatakan senapan,meriam,tank dan pesawat tempur canggih pada zamannya
Pahlawan negeri ini bisa memenangkan pertempuran.
Di era globalisasi ini
ketika bangsa Indonesia berjuang dan membangun negeri ini supaya menjadi the lion of asia Negara yang disegani di
asia dan di takuti di bunia. Indonesia malah menjadi the sickman of asia orang sakit dari asia. Dengan segala modal dan
potensi negeri ini Indonesia malah dilanda krisis multidimensi,krisis
moral,krisis ekonomi dan yang paling parah dan kronis Indonesia mengalami
krisis kepemimpinan.
Krisis kepemimpinan di
negeri ini menjadi akar dari semua krisis. Hal itu dikarenakan: pertama seorang pemimpin adalah ujung
tombak yang menentukan pembangunan negeri ini berhasil atau tidak dengan segala
tanggung jawab dan peran yang dimilikinya. Kedua,
pemimpin menjadi potret dan contoh bagi
masyarakat yang dipimpinnya sehingga jika pemimpinnya baik maka masyarakatpun
akan cenderung mengarah pada kebaikan. Karena mereka mencontoh pemimpinnya,
seorang pemimpin berperan sekaligus menjadi seorang guru yang mengajarkan
sesuatu pada masyarakat yang dipimpinnya. pepatah bangsa ini mengatakan “guru kencing berdiri murid kencing berlari” saat
ini sudah makin parah menjadi “guru
kencing berdiri murid mengencingi guru”. Krisis moral dan akhlak yang ada
pada bangsa ini karena dimulai dari kebobrokan moral para pemimpinnya.
Ketiga,
islam mengajarkan bahwa semua orang adalah pemimpin “kullukum ro’in wakullukum mas’ulun anro’yatihi” dan memiliki tugas
mengemban misi sebagai khalifah (Q.S AL-Baqarah:30) oleh sebab itu maka krisis
kepemimpinan adalah krisis dasar,krisis yang paling fundamental yang dialami
bangsa ini.
Lantas selanjutnya
ketika kita sudah mengenal penyakit maka kita bisa menentukan obat apa yang
tepat untuk penyakit itu. Ketika kita sudah memahami akar masalah dari krisis
yang dialami negeri ini maka kita bisa
merumuskan solusi untuk pemecahan masalah tersebut. Sebagaimana dibahas diatas
krisis kepemimpinan adalah krisis yang paling inti dari berbagai macam krisis
negeri ini maka solusi apa yang tepat untuk mengatasi krisis itu?
Untuk mengatasi masalah
kepemimpinan dan semua masalah yang ada dinegeri ini maka menurut saya bangsa
ini yang mayoritas penduduk dan pemimpinya beragama islam haruslah
memahami,memaknai dan merenungkan serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung
dalam syahadat yang kedua yaitu syahadat
insaniyah atau sahadat dimensi kemanusiaan yang berbunyi
واشهد ان محمدا رسول الله
Pemaknaan syahadat
insaniyah menjadi solusi permasalahan kemanusian dan kepemimpinan negeri ini. Ketika
pada syahadat yang pertama yaitu syahadat
ilahiyah manusia memasrahkan dirinya hanya untuk Allah dan tiada yang dia
sembah dan dia tuju keculai Allah. Pada syahadat kedua syahadat insaniyah. Syahadat dimensi kemanusiaan. Sama dengan syahadat
pertama syahadat ilahiyah untuk bisa
memahami dan memaknainya haruslah dimulai dari pengartian secara lafdziyah untuk selanjutnya secara maknawiyah.
Secara lafdziyah
syahadat kedua di mulai dengan huruf “WA” yang dalam kalimat ini adalah Harf
وَ
athaf yang berarti “dan”. Selanjutnya lafadz “asyhadu”
yang dalam kajian bahasa arab asyhadu
itu dhamir atau subjeknya adalah “ana/aku”
yaitu muttakalim wahdah dalam bahasa Indonesia biasa diartikan
“aku bersaksi” subjek aku sebagai orang yang melakukan persaksian adalah
keseluruhan dimensi serta realitas yang dimiliki oleh si “aku”. Aku bukanlah
mulut saja,bukan mata saja,bukan telinga saja melainkan semua yang ia miliki.
Oleh sebab itu ketika seseorang mengucapkan lafadz “asyhadu” maka itu berarti keseluruhan realitas yang ada dalam
dirinya itu dipersaksikan. Oleh sebab itu maka sahadat itu bukan “MENGAKU” melainkan “MENG-AKU” dalam artian ketika seseorang
mengucapkan lafadz “asyhadu”dalm dua
kalimat syahadat maka dia sudah mempasrahkan keseluruhan realitas yang ia
miliki untuk dipersaksikan kepada Allah sebagai tuhannya dan Muhammad sebagai
nabinya.
Kemudian
lafadz dalam kalimat syahadat adalah “AN”
dalam bahasa sunda ulama salaf mengartikannya “kalawan kalakuan sareung tingkah” dalam artinya dengan keseluruhan kinerja serta gerak langkah dalm
hidupnya. Oleh sebab itu orang yang membaca kalimat ini mengikrarkan apapun
yang ia lakukan dan ia kerjakan dipersaksikan serta diperuntukan hanya untuk
dzat yang maha benar. Ia melakukan kebaikan bukan untuk harta jabatan ataupun
pujian melainkan hanya semata-mata hanya untuk Allah tuhan semesta alam. Kemudian
lafadz selanjutnya adalah “muhammadur
rosululoh” yang artinya Muhammad
sebagai utusan Allah.
Yang
menjadi kunci dalam syahadat insaniyah ini adalah seorang muslim yang membaca syahadat
mengakui dan “meng-aku-kan” nilai-nilai yang diajarkan oleh Muhammad Saw. Sahadat
insaniyah ini berfungsi sebagai pedoman taktis dan praktis terhadap perwujudan
dari syahadat pertama sebagai syahadat
ilahiyah. Oleh sebab itu jika ada seorang muslim bertanya “bagaimana
caranya mewujudkan keimanan kepada Allah SWT dalam kehidupan kita sehari-hari?”
maka jawabannya adalah lihatlah Muhammad dan amalkan nilai-nilai yang beliau
ajarkan.
Lantas
apa relevansinya antara syahadat insaniyah dengan permasalahan kepemimpinan di
negeri ini. Jawabannya adalah syahadat insaniyah adalah solusi kongkret dan
paling logis dari permasalahan di negeri ini. Karena, Dalam pemaknaan syahadat yang kedua manusia yang membaca syahadat
haruslah mengamalkan dan “meng-aku-kan” nilai-nilai yang
diajarkan oleh Muhammad Saw. Lantas kenapa harus Muhammad?
Jangankan
orang yang mengaku islam dan beragama islam orang yang tidak beragama islampun
mengakui bahwa nabi Muhammad Saw adalah sosok manusia yang paling sempurna dan
sosok pemimpin bangsa dan pemimpin agam yang paling berhasil sepanjang sejarah
dunia ini. Hal ini dibuktikan dengan rangking beliau menempati rangking ke-1
dalam buku Seratus
Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah yang ditulis oleh Michael H. Hart.
Michael
H. Hart beralasan kenapa dia memilih nabi Muhammad sebagai sosok
manusia yang paling sempurna dan sosok pemimpin bangsa dan pemimpin agam yang
paling berhasil sepanjang sejarah dunia adalah :
1. Nabi
Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses
luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi.
2. Berasal-usul
dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari
agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil
sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad
sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.
3. Lebih
jauh dari itu (berbeda dengan Isa) Muhammad bukan semata pemimpin agama tapi
juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku kekuatan pendorong terhadap
gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab, pengaruh kepemimpinan politiknya
berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.
4. Muhammad
bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi Islam tapi sekaligus juga
terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Tambahan pula dia "pencatat"
Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu kepada Muhammad yang diyakininya berasal
langsung dari Allah. Sebagian terbesar dari wahyu ini disalin dengan penuh
kesungguhan selama Muhammad masih hidup dan kemudian dihimpun dalam bentuk yang
tak tergoyangkan tak lama sesudah dia wafat. Al-Quran dengan demikian berkaitan
erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya karena dia
bersandar pada wahyu Tuhan.
Pemaknaan
dan pengaflikasian nilai-nilai syahadat insaniyah sebagai solusi kepemimpinan
negeri ini.
Jika para pemimpin bangsa ini serta
umat islam yang ada dinegeri ini sudah memahami dan mengamalkan nilai-nilai
yang terkandung dalam syahadat yang kedua maka tidak akan mungkin ada pemimpin
bangsa ini yang tidak bermoral,berakhlaq buruk dan tidak bertanggung jawb Tidak
aka ada masyarakat Indonesia yang apatis terhadap
permasalahan bangsa ini karena Muhammad mengajarkan kecintaan terhadap tanah
air. Tidak aka nada masyarakat dan ulama yang pintar dan kerjanya hanya
mengkritik dan menyalahkan orang lain sedangkan ia tidak melakukan apapun untuk
menyelsaikan permasalahan. Karena nabi Muhammad mengajarkan kita haruslah
berdakwah dengan mengerjakan sesuatu,bertafakur terhadap dosa dan kesalahan
diri sendiri bukan menyalahkan orang lain.
Semua nilai-nilai islam yang
diajarkan oleh nabi Muhammad sampai kapanpun jika diamalkan akan menjadi solusi
dari semua permasalahan yang ada di dunia ini. Termasuk masalah kepemimpinan
karena Muhammad sudah mengajarkan serta mencontohkan bagaimana haruslah seorang
pemimpin bersikap dan memutuskan sebuah kebijakan.
Oleh sebab itu semua manusia yang
mengucapkan syahadat yang kedua ini haruslah mengamalkan nilai-nilai yang
diajarkan Muhammad jika tidak maka keislamannya batal dan tidak pantas disebut
umat islam dan umat Muhammad. Bahkan ketika umat islam hanya memaknai syahadat ilahiyah dan tidak memaknai dan
mengamalkan syahadat insaniyah maka syahadat dan keislamannya juga batal. Karena
antara syahadat ilahiyah sahadat pertama
yang berdimensi ketuhanan dengan syahadat kedua syahadat insaniyah syahadat yang berdimensi kemanusiaan adalah sebuah
kesatuan yang tak bisa terpisahkan.
Ketika
nilai-nilai yang ada dalam dua kalimat syahadat baik syahadat ilahiyah ataupun syahadat insaniyah maka
yang tercipta adalah sebuah peradaban yang maju dan terciptanya tatanan
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Swt. Amin ya rabbal alamin
walahu alam bishwab
walahu alam bishwab
*Faiz Al-zawahir Ketua Umum HMI
Komisariat Tarbiyah Cabang Kabupaten Bandung. Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Agama Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung