RESENSI BUKU
Judul
Buku : ISLAM dan SOSIALISME
Penulis : HOS. TJOKROAMINOTO
Penerbit : sega arsy (Bandung)
Cetakan :
2 (kedua)
Tahun terbit :
2010
Tebal : x + 163 halaman
Tjokroaminoto, yang di
lahirkan pada 16 agustus 1882, di Madiun, Jawa Timur, adalah seorang tokoh
besar Indonesia. Belanda menjulukinya sebagai Raja Jawa yang Tak Bermahkota. Ia
menjadi pemimpin sarekat Islam (SI) 1912 dan sukses membawa SI sebagai
organisasi Pergerakan Nasional terbsar ketika itu. Ia menjadi tokoh dan guru
utama pergerakan. Dua muridnya yang terkemuka adalah Soekarno dan S.M.
Kartosuwirjo. Soekarno kelak menjadi Ploklamator dan presiden pertama RI.
Sedangkan SM. Kartosuwirjo menjadi Ploklamator Darul Islam/Negara Islam
Indonesia (DI/NII).
Salah satu wasiat
Tjokroaminoto yang sangat terkenal adalah “Lerena mangan sadurunge wareg” yang
berarti “berhentilah makan sebelum kenyang”. Pesan yang bersumber dari hadis
nabi ini dimaksudkan agar generasi penerus menghindari sikap rakus dan serakah
serta menggunakan jabatan untuk kepenting pribadi dan golongan. Ia juga
menyampaikan sebuah tertulis yang dasahkan oleh forum sebagai “Pedoman Umat
Islam”. Isinya berupa pesan kepada umat islam supaya menjadi pelopor dalam
upaya membawa masyarakat menuju tatanan kehidupan yang sesuai dengan ajaran
islam.
Buku Islam dan
Sosialisme ini merupakan karyanya yang paling monumental, bahkan menjadi salah
satu karya terbesar Tjokroaminoto. Didalamnya memuat sistem kemasyarakatan yang
sosial-religius dengan susunan pemerintahan yang bersendikan demokrasi. Buku
ini ditulis untuk menanggulangi faham sosialisme yang diusung oleh kaum atheis
dan komunis Indonesia.
PEMBAHASAN
ISLAM
DAN SOSIALISME
I. BIOGRAFI HOS. TJOKROAMINOTO
HOS.Tjokroaminoto
termasuk salah satu tokoh yang sangat berperan dalam memperjuangkan bangsa dan
agama dari penindasan colonial belanda, sehingga diberi anugerah atau
penghargaan oleh pemerintah Indonesia sebagai pahlawan Nasional.
Beliau dilahirkan
dengan nama Raden Mas Oemar Said Tjokroaminoto di desa Bakur pada tanggal 16
Agustus 1882 yang bertepatan dengan meletusnya gunung karakatau. Beliau berasal
dari keluarga yang terhormat, beragama dan masih keturunan jawa.Beliau adalah
anak kedua dari dua belas bersaudara, tertua dari mereka itu adalah RM. Oeman
Djaman Tjokropawiro, sedangkan yang paling muda adalah RA. Istiroh Mohammad
Sobari. Ayah beliau bernama Raden Mas Tjokroamiseno. Adapun kakek beliau adalah
seorang Bupati ponorogo yang beristrikan seorang putri dari susuhunan 11
Surakarta Tjokronegoro namanya.Tjokronegoro adalah anak dari kyai bagus kasan
besari, pengasuh pesantren TegalSari.
Pendidikan dasar
ditempuhnya di Madiun, di sekolah Belanda.Sedangkan pendidikan lanjut
ditempuhnya di Opleiding school voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) yang
merupakan sekolah pendidikan untuk pegawai pribumi, di Magelang, Jawa Tengah,
tamat pada tahun 1902.Di OSVIA yang lama pendidikannya selama 5 tahun itu
pengantarnya dengan bahasa Belanda.
Lulus dari OSVIA, selama 3 tahun, 1902-1905, Tjokro menjadi juru tulis patih di Ngawi, Jawa Timur, lalu menjadi patih, pejabat di lingkungan pegawai negeri. Jadi pegawai negeri ia hanya betah selama 3 tahun. Ia lalu minta berhenti, tak lama setelah menikah dengan Suharsikin, putrid dari Patih Ponorogo, tahun 1905. Alasannya, Tjokro merasa tidak cocok dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri di zaman penjajahan yang terus menerus harus merendah di hadapan atasannya yang orang Belanda.
Lulus dari OSVIA, selama 3 tahun, 1902-1905, Tjokro menjadi juru tulis patih di Ngawi, Jawa Timur, lalu menjadi patih, pejabat di lingkungan pegawai negeri. Jadi pegawai negeri ia hanya betah selama 3 tahun. Ia lalu minta berhenti, tak lama setelah menikah dengan Suharsikin, putrid dari Patih Ponorogo, tahun 1905. Alasannya, Tjokro merasa tidak cocok dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri di zaman penjajahan yang terus menerus harus merendah di hadapan atasannya yang orang Belanda.
Lalu ia pindah ke
Surabaya dan bekerja di perusahaan swasta. Sambil bekerja, Tjokro masih
menyempatka diri mengikuti sekolah lanjutan di sore hari, Burgerlijke Avond
School.Selain sebagai pegawai swasta, rumah Tjokro juga menerima kos-kosan yang
dikelola oleh istrinya. Diantara anak kosnya, adalah Soekarno-Bung Karno,
presiden pertama RI- ketika ia duduk di HBS. Belakangan, Soekarno adalah salah
satu kader di bidang politik, dan pernah menjadi menantunya. Netty Utari, anak
Tjokro, adalah istri pertama dari Bng Karno.
Pada tahun 1907 sa,pai 1912, Tjokro mendapat pekerjaan di pabrik gula. Di sela-sela waktunya, Tjokro juga menulis artikel di Bintang Surabaya.Selepas tahun 1912, Tjokro pindah bekerja ke perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi teknik. Belum setahun ia bekerja disini, datang utusan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) Surakarta. Tjokro diminta untuk bergabung dengan SDI. Karena Tjokro masih belum selesai kontraknya dengan perusahaan dimana ia bekerja, maka pengurus SDI menebusnya dengan sejumlah uang.
SDI didirikan pada tahun 1911 di Surakarta, dipimpin oleh KI Haji Samahoeddhi (1948-1956).
Pada tahun 1907 sa,pai 1912, Tjokro mendapat pekerjaan di pabrik gula. Di sela-sela waktunya, Tjokro juga menulis artikel di Bintang Surabaya.Selepas tahun 1912, Tjokro pindah bekerja ke perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi teknik. Belum setahun ia bekerja disini, datang utusan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) Surakarta. Tjokro diminta untuk bergabung dengan SDI. Karena Tjokro masih belum selesai kontraknya dengan perusahaan dimana ia bekerja, maka pengurus SDI menebusnya dengan sejumlah uang.
SDI didirikan pada tahun 1911 di Surakarta, dipimpin oleh KI Haji Samahoeddhi (1948-1956).
Samanhoeddhi adalah seorang pedagang yang
cukup sukses, dan di usia muda ia sudah pergi haji ke Makah. SDI, dalam
pandagan Samanhoeddhi mestilah diperlebar cakupannya, tak hanya mengurus
soal-soal dagang saja, tapi juga politik dan dakwah.Ia menyadari bahwa kader
yang bisa membawa kearah cita-cita tersebut tidaklah banyak, belum lagi soal
keberanian.
Maka dicarilah orang yang berani dan punya visi kedepan.Para pencari dan pemburu bakat disebar, telinga dipasang informasi di gali.Maka, mereka pun mendengar, bahwa di Surabaya ada seorang pribumi, dididik secara Barat, tapi punya keberanian yang memadai. Sebagai indikasi keberaniannya itu adalah, orang tersebut berani keluar sabagai pegawai negeri, dengan alas an tak ma uterus menerus merunduk. Orang tersebut adalah Tjokro, yang punya mata elang, kumis melintang, bicara lantang, dan punya visi sera misi dalam perjuangan hidupnya.
Di SDI, mula-mula duduk sebagi komisaris, dan diamanahi menyusun Anggaran dasarnya.
Maka dicarilah orang yang berani dan punya visi kedepan.Para pencari dan pemburu bakat disebar, telinga dipasang informasi di gali.Maka, mereka pun mendengar, bahwa di Surabaya ada seorang pribumi, dididik secara Barat, tapi punya keberanian yang memadai. Sebagai indikasi keberaniannya itu adalah, orang tersebut berani keluar sabagai pegawai negeri, dengan alas an tak ma uterus menerus merunduk. Orang tersebut adalah Tjokro, yang punya mata elang, kumis melintang, bicara lantang, dan punya visi sera misi dalam perjuangan hidupnya.
Di SDI, mula-mula duduk sebagi komisaris, dan diamanahi menyusun Anggaran dasarnya.
Sosok Tjokro adalah sosok yang pemberani.Ia
tak pernah menundukkan kepalanya ketika berbicara, mata lawan bicaranya selalu
ditatapnya, tak peduli itu atasannya atau Belanda yang sedang menjajah
Indonesia. Dan bila berhadapan dengan Belanda atau pegawai pemerintah, ia duduk
di atas kursi. Iaberpendapat semua orang sama, apalagi dihadapan Sang Khaliq
yang membedakannya adalah takwanya. Bila bicara di depan anggota SDI atau
public, ia pandai memainkan emosi pendengarnya. Pidatonya berapi-api,
semangatnya berkobar-kobar, dan tulisannya menginspirasi pembacanya. Inilah
guru politik Bung karno dan di kemudian hari, sosok Tjokro ada pada diri
presiden pertama RI itu, orator dan pemberi semangat rakyat.
Di tangan Tjokro
SDI akhirnya, mengubah namanya menjadi Sarekat Islam, 10 September 1912.Ia lalu
mengubah haluan, SI adalah kumpulan umat Islam yang hendak menegakkan Islam
sebagai agama dan mengilmu Islam. Maka, para anggotanya pun tak melulu para
pedagang, tapi dari semua unsure masyarakat.Saat itulah SI merambah berbagai
bidang kehidupan umat, tak hanya beredar di Solo dan jawa, tapi juga melebar ke
wilayah-wilayah di luar Jawa.
Pada kongres SI
yang pertama, Januari 1913, Tjokro menjadi wakil ketua panitia pusat. Pada
februari 1915, dibentuklah Central sarekat Islam dengan kantor pusat di
Yogyakarta.Adapun cabang-cabang yang sebelumnya sudah ada, dijadikan
anggotanya.Sejak itu Tjokro selalu menjadi ketuanya, sampai akhir
hayatnya.Akhirnya pada kongres SI bulan Februari 1923 di Madiun, berubahlah
namaya menjadi Partai Sarekat Islam (PSI).
Tjokro bersama
Haji agus Salim, mewakili SI pada tahun 1918duduk sebagai anggota Volksraad(DPR
pada masa Hindia Belanda). Mereka diangkat oleh pemerintah dan duduk dalam
fraksi RadicaleConsentratie.Ketika menjadi anggota Volksrasd itulah Tjokro
pernah menyampaikan mosi yang dikenal dengan Mosi Tjokroaminoto, berupa 3
tuntutan. Yakni, Pertama, hak pilih sepenuhnya harus ada pada rakyat, kedua,
badan perwakilan mempunyai hak legislatif penuh dan ketiga, parlemen mempunyai
kekuasaan tertinggi dan pemerintah bertanggung jawab kepadanya. Mosi ini
akhirnya kandas ditengah jalan, karena pemerintah Hindi Belanda tak
menanggapinya.Itu sebabnya Tjokro pun meninggalkan Volksraad.Ia memilih jalan
non koperatif dengan kaum penjajah.
HOS.Tjokroaminoto
menikah dengan Raden Suharsikin yang berasal dari putri raden mangoensoemu
ponorogo. Dari perkawinan beliau itu dikaruniai lima orang putra, yaitu: Sri
Oetari(istri pertama Prisden Soekarno), Oetarjo alias Anwar Harsono, Siti
Islamiyah, dan Soejoedi. Setelah istri beliau yang petama meninggal, beliau
kemudian menikah lagi dengan seorang artis wayang orang.
HOS. Tjokroaminoto
menerangkan bahwa agama islam adalah suatu ansir kebudayaan bangsa, ansir
inilah yang akan memerdekakan rakyat Indonesia dari penindasan dan penganiayaan
yang sekaligus menguasai kekayaan Indonesia. Beliau mengemukakan perlunya
Program Tandhim untuk menyusun kehidupan rakyat dalam bidang ekonomi yang
berdasarkan Islam.beliau berupaya mempersatukan umat Islam di Indonesia sebagai
suatu strategi politiknya terutama dalam bidang ekonomi yang diterapkan untuk
melepaskan belenggu dari penjajahan colonial Belanda. Beliau juga sebagai salah
seorang tokoh dan sebagai panutan umat disekitarnya sehingga mendapat julukan
De Ongekronde Van Java (raja jawa yang tidak di nobatkan).Soekarno yang kelak
menjadi Presiden pertama dikirim oleh ibunya yang bernama Soekemi untuk dididik
di Tjokro agar endapat didikan mulai dirumah HOS.Tjokroaminoto.
Tjokroaminoto,
Singa Podium itu menghadap Ilahi pada 17 Desember 1934 di Yogyakarta. Kepergian
Tjokro membawa perpecahan di tubuh Partai Sarikat Islam Indonesia(PPSI). Ini
menunjukkan bahwa Tjokro adalah faktor pemersatu. Semngat Pan Islamismenya
memang telah membawanya selalu mencari titik temu, bukan titik beda. Karena
kondisi social politik saat itu, rupanya Tjokro tak sempat menyiapkan
kader-kdernya untuk memimpin PSII sebagaimana yang ia cita-citakan.
II.
POKOK
PEMIKIRAN
A.
SOSIALISME
DALAM ISLAM
Perkataan
sosialisme awalnya dari perkataan bahasa latin “socius”, maknanya dalam bahasa
belanda: maker, bahasa melayu: teman, bahasa jawa: kita, dan bahasa arab:
sahabat. Jadi di dalam paham, sosilisme” berakar angan-angan (pikiran) yang
nikmat, yaitu angan-angan. Sosialisme menghendaki cara hidup “satu buat semua
dan semua buat satu”, yaitu cara hidup yang hendak mempertunjukkan kepada kita,
bahwa kita memikul tanggung jawab atas perbuatan kita satu sama lain.
Individualisme mengutamakan paham; tiap-tiap orang buat dirinya sendiri.
1.
Dasar Sosialisme
Islam
“kaanan
nasu ummatan wahidan” sesungguhnya seluruh umat manusia itu bersaudara/bersatu,
begitulah pengajaran di dalam qur’an yang suci, yang menjadi dasar sosialisme.
Untuk
menunjukkan bahwa agama islam itu sungguh-sungguh menuju perdamaian dan
keselamatan, maka Pengertian islam, ada empat macam:
a.
Islam, menurut
pokok kata aslama, artinya tunduk kepada allah, kepada utusan-Nya dan kepada
pemimpin yang dijadikan dari pada umat islam.
b.
Islam, menurut
pokok kata salima, artinya selamat.
c.
Islam, menurut
pokok kata salmi, maknanya rukun.
d.
Islam, menurut
pokok kata sulami, maknanya: tangga, ialah tangga atau tingkat-tingkat untuk
mencapai keluhuran dunia dan keluhuran akhirat.
2.
Dasar-dasar
perintah agama yang bersifat sosialistik
Dalam
pada mengarangkan perintah-perintah yang berhubungan dengan jalannya ibadat,
maka nabi kita Muhammad saw adalah pengubah terbesar tentang hal ihwal
pergaulan hidup manusia bersama (sociale hervormer) yang terkenal oleh dunia.
Dalam menjalankan perubahan itu, ia tidak melupakan asas-asas demokratis
tentang persamaan dan persaudaraan, demikian juga dengan asas-asa sosialisme.
Menurut
perintah agama yang telah di tetapkan oleh nabi saw, sekalian orang islam,
kaya, atau miskin, dari berbagai macam suku bangsa dan warna kulit, pada setiap
jum’at harus datang berkumpul di dalam mesjid dan menjalankan salat dengan
tidak mengadakan perbedaan sedikitpun juga tentang tempat atau derajat, di
bawah pimpinan orang yang dipilih didalam perkumpulan itu. Dua kali dalam
tiap-tiap tahun sekalian penduduk satu kota atau tempat, datang berkumpul untuk
menjalankan sembahyang dan berjabatan tangan serta berangkul-rangkulan satu
sama lain dengan rasa persaudaraannya.
3.
Kedermawanan
cara islam
Nabi
kita menyuruh berlaku dermawan dengan asas-asas yang bersifat sosialistik.
Al-quran berulang-ulang menyatakan, bahwa memberi sedekah itu bukan hanya
bersifat kebajikan, tetapi merupakan satu kewajiban yang tegas dan tak boleh
dilalaikannya.
Satu dua sabda nabi, yang menunjukan sifat
sosialistik yang terkandung di dalam aturan pemberian sedekah, adalah seperti
yang berikut:
Sedekah makhluk tuhan adalah tuhan ampunya keluarga
dan ialah yang sangat berbakti (percaya) kepada tuhan, yaitu barang siapa
berusaha berbuat sebanyak-banyaknya kepada makhluk tuhan.
Memberi sedekah adalah satu kewajiban bagi kamu.
Sedekah hendaklah diberikan oleh orang kaya kepada orang miskin.
Sepanjang
kemauan islam, maka sedekah ada dua macam, yaitu sedekah yang bergantung dari
pada kemauan si pemberi dan sedekah yang diwajibkan , sedekah yang tersebut
terakhir dinamakan zakat. Maksud melakukan perintah tentang kedermawanan di
dalam aturan islam ternyanta ada tiga macam, yang mana masing-masing mempunyai dasar sosiolistik:
a. Akan
membangunkan rasa ridla mengorbankan diri dan rasa melebihkan keperluan umum
dari pada keperluan diri sendiri.
b. Akan
membagi kekayaan sama-rata di dalam dunia islam.
c. Untuk
menuntun perasaan orang, supaya tidak menganggap kemiskinan itu satu kehinaan,
supaya orang anggap kemiskinan itu lebih baik dari pada kejahatan.
4.
Persaudaraan
islam
Islam
adalah sebenar-benarnya satu agama yang bersifat demokratis dan telah
menetapkan beberapa banyak hukum yang bersifat sosialistik bagi orang-orang
yang memeluknya.
Persaudaraan
islam sangatlah elok dan indah sifatnya. Ia dapat menghilangkan permusuhan yang
berasal dari turun temurun yang sudah berabad lamanya. Persaudaraan islam
sampai pada tingkat yang tertinggi, hal ini di buktikan bahwa sepeninggalnya
Nabi Muhammad saw, pimpinan Negara madinah tidak diberikan kepada keluarganya
yang terdekat dan tercinta, tetapi diberikan kepada salah seorang sahabatnya.
Islam telah menghapuskan perbedaan karena bangsa dan perbedaan kulit sampai
begitu luasnya.
5.
Islam dan
anasir-anasir sosialisme
Menurut
pendapat saya (hos. tjokroaminoto), didalam paham sosilisme ada tiga anasir,
yaitu:
-
Kemerdekaan
-
Persamaan, kaum
muslimin pada zaman dahulu bukan saja semua menganggap dirinya sama , tetapi
mereka menganggap semua merupakan satu kesatuan.
-
Persaudaraan.
Ketiga
anasir ini dimasukan sebanyak-banyaknya di dalam peraturan-peraturan islam dan
di dalam persatuan hidup bersama yang telah dijadikan oleh nabi Muhammad
saw.
B.
KEHIDUPAN
SOSIAL DALAM MASYARAKAT ISLAM
Keadaan
bangsa arab sebelum nabi Muhammad
Sebelum
kedatangan nabi muhammada saw, di beberapa tempat di Itali dan Griekenland
telah dicoba orang membangun gouvernement yang bersifat demokratis, tetapi
sosialisme yang bisa dilakukan dalam segala perkara, belumlah pernah diusahakan
kejadiannya. Di tanah Arab sendiri kekuasaan gouvernement bersandar pada
kemauan seorang raja semata-mata. Tiap-tiap golongan diperintahkan oleh raja
kecil-kecil dari masing-masing golongan itu, yang perkataannya berkekuatan
sebagai peraturan. Individualisme sampai pada tingkat yang tertinggi. Keadaan
yang meliputi jazirah arab, pada waktu ditemukan oleh nabi kita, sangat
bertentangan dengan paham demokratis dan sosialisme.
Orang
arab tidak suka menerima pergantian kerugian, kalau salah seorang dari suku
bangsanya mati terbunuh, biasanya mereka tetap menyimpan maksud keras untuk
melakukan balas dendam, kepada seorang anggotayang tidak bersalah dari keluarga
orang yang membunuh, dari pada kepada sipembunuh sendiri, yaitu apabila
kebetulan si anggota tadi lebih berguna bagi keluarganya. Perkara yang demikian
itu biasanya menimbulkan pembalasan dendam yang baru lagi dan menimbulkan pula
berbagai persoalan yang lain. Kebiasaan yang demikian itu bukan saja memajukan
rasa kejahatan dalam hati seseorang, tetapi memajukan juga individualisme.
Minum-minuman
kera, menggendak isteri orang lain dan main judi adalah perkara yang biasa. Ketika
itu tidak ada batasan-batasan keutamaan atau menurut agama dan tidak ada
batas-batas untuk keperluan pergaulan hidup bersama.
C.
SOSIALISME
NABI MUHAMMAD
1.
Kehidupan nabi
Muhammad dan tugasnya sebagai utusan tuhan
Wama
arsalnaka illa rahmatan lil’alamin.
“kami tidak mengirimkan kamu (muhammad) melainkan
sebagai rahmat kepada sekalian alam.” (Q.S 21).
Bermula
kehendak Allah menurunkan nabi Muhammad saw, yaitu supaya sekalian manusia
mengakui satu tuhan, yaitu Allah yang maha kuasa, dan supaya sekalian manusia
menjadi satu persatuan. Maka nyatalah nabi kita menghendaki persaudaraan di
antara semua manusia. Nabi kita berkata kepada musuh-musuh mekah, pada waktu
mereka sudah di kalahkan olehnya, yaitu sebagai berikut:
“saya hendak bicara kepada kamu seperti yusuf telah
bicara kepada saudara-saudaranya; saya tidak akan marah kepada kamu hari ini.
Tuhan akan memberi ampun padamu, karena dia bersifat murah akan memberi ampun
padamu, karena dia bersifat murah dan asih. Pergilah kamu dengan bebasa.”
Perkataan-perkataan
nabi kita yang demian ini menunjukkan cita-cita persaudaraan bersama dan
cita-cita kemerdekaan. Ketika hendak berpisah-pisahan dengan orang-orang
bangsanya satu negeri, nabi kita berkata yang maksudnya begini:
“wahai,
sekalian rakyat! Dengarkanlah kata-kataku! Aku tidak tahu kapan aku akan bicara
lagi kepada kamu.”
Nabi
Muhammad saw memang sebenarnya seorang pengubah sistem kehidupan masyarakat
sebagai belum pernah terkenal oleh dunia karena dari aturan-aturan yang begitu
demokratis sifatnya pada lahir dan di dalam batinnya. Nabi kita juga menyamakan
derajatnya sendiri dengan ummatnya. Nabi kita yang suci itu tidak pernah
menyuruh orang untuk menjunjung-junjung dia dengan cara berlebihan. Pada
tiap-tiap kali ia sanggup melakulan perbuatan bagi tiap-tiap pengikutnya, ia
selalu berkata yang maksudnya menunjukkan penghambaan dan kerendahan manusia di
hadapan Allah “insya Allah, kalau Allah memperkenankannya.”
Dan
terlebih lagi persahabatan dan persaudaraan nabi kita dengan semua orang
pengikut dan sahabat-sahabatnya, yang harus disebut batu dasarnya sosialisme yang
sejati. Semua itu adalah contoh-contoh dan tauladan yang nyata bagi kelakuan
dan kebiasaan umat nabi kita di tanah arab dan juga bagi sekalian umat islam di
seluruh dunia, bahkan sampai pada hari ini.
2.
Sosialisme yang
menyelamatkan rumah tangga
Nabi kita
memperkenankan pengikut-pengikut beristerikan orang-orang tidak memeluk agama
islam. Inilah satu langkah menuju sosialisme untuk menyelamatkan rumah tangga,
dan juga menuju maksud mencapai cita-cita mono humanisme (persatuan segala
manusia). Ini adalah langkah untuk mempermudah tujuan bagi rakyat untuk terikat
menjadi satu persatuan dan akan menjadikan satu keluarga, dan akhirnya
mempermudah tercapainya cita-cita, “satu allah di atas dan persatuan rakyat di
bawah.” Tegasnya: semua maunsia (segenap peri-kemanusiaan menjadi satu
persatuan, saturakyat, satu natie), diperintahkan dan dikuasai oleh satu allah,
yaitu allah yang maha kuasa, dengan lantaran hukum yang sudah diturunkannya
kepada nabi Muhammad saw dengan perantaraan malaikat jibril yaitu kitab suci
alquran.
Perkawinan
adalah satu perkara perjanjian (kontrak), yang menurut kemauan hukum islam,
bunyinya ada di dalam batas-batas yang luas sekali, bergantung dari pada
kemauan pihak-pihak-pihak yang melakukan kontrak (pihak lelaki dan pihak
perempuan). Kontrak itu haruslah disahkan oleh hakim, dan sebelumnya wadi
dikuasakan menegahkan, si lelaki islam yang berkawin hendaknya membayar
sejumlah membayar sejumlah uang kawin.
Menurut
pendapat saya, maka si perempuan atau walinya boleh meminta, supaya di dalam
kontrak perkawinan itu disebutkan dengan sungguh-sungguh, bahwa si lelaki tidak
bakal mengambil seorang istri yang kedua, atau apabila ia mengambil seorang
istri yang kedua, si perempuan yang berkontrak tadi ada mempunyai keleluasaan
buat minta cerai. Dengan menghadapi hukum islam yang seelok-eloknya ini, maka
sungguh gilakah kita, kalau kita berani mengatakan hukum perkawinan islam itu
menindas kepada pihak perempuan.
Apabila
di dalam kontrak perkawinan tidak disebut sebaliknya, maka pihak isteri
diwajibkan:
Tinggal di dalam
rumah suaminya
Terima dikumpuli
oleh lelakinya
Menurut segala
perintah lelakinya yang patut dan
Memelihara
kesetiaan lelaki-bini dengan sungguh-sungguh selama waktu kontrak perkawinan (baik
uang kawin sudah terbayar atau pun belum terbayar).
Terhadap pihak lelaki maka pihak isteri
islam adalah mempunyai daya seperti yang berikut.
§ Kalau
ada perlunya, pihak isteri boleh melakukan penuntutan di muka hakim akat
mendapat biaya untuk pemeliharaan hidup dari lelakinya.
§ Ada
kalanya bahwa yang sungguh-sungguh mengancam, maka si isteri boleh menolak akan
hidup bersama lelakinya.
Pihak
lelaki diwajibkan:
·
Memperlindungi
dan memeliharakan isterinya dengan cara yang patut dengan mengingati kekayaan
pihak isteri.
·
Apabila si
lelaki beristerikan lebih dari seorang perempuan, maka masing-masing isteri
harus di beri tempat buat tidur sendiri-sendiri.
·
Di dalam segala
hal si lelaki harus memperkenankan isterinya untuk memakai satu tempat, di mana
si isteri boleh menolak orang lain kecuali suaminya.
·
Memperkenankan
si isteri mengunjungi dan di kunjungi oleh ibu-bapak atau anak-anaknya dari
lelaki yang dulu.
Menurut
pendapat saya tiada suatu celaan yang melekat pada hukum islam tentang
perkawinan dan perceraian. Hukum-hukum ini terbukti lebih elok, apabila kita
mengetahui bahwa tidak seorang laki-laki boleh berkawin sama seorang perempuan
kalau si laki-laki tidak memberi uang kawin kepada si perempuan, yang jumlahnya
harus menurut kemampuan pihak laki-laki dan dengan melihat keadaan pihak
perempuan.
3.
Peraturan nabi
Muhammad yang bersifat sosialistik
Peraturan-peraturan
yang telah ditetapkan oleh nabi Muhammad saw, dengan pikiran yang masak dan
dalam mematangkan dan merintangi sebab-sebabnya orang bisa menjadi hartawan
dengan mempunyai uang atau harta-benda yang berjuta-juta harganya.
Islam
tidak mengenal hak kelahiran pertama-tama (eerstgeboorte-recbt), maka tiap-tiap
kekayaan seorang islam yang meninggalkan dunia, di baginya menjadi beberapa
bagian. Kekayaan itu tidak jatuh hanya kepada seorang ahli waris saja, baik
laki-laki maupun perempuan, tetapi kepada beberapa orang keluarga yang memiliki
hubungan dengan orang yang mati.
D.
SAHABAT
SAHABAT NABI YANG BERSIFAT SOSIALIS
Dengan
sebenarnyalah nabi kita yang suci Muhammad saw telah memenuhi udara segenap tanah Arab dengan cita-cita
sosialis dan dengan pengajaran-pengajaran baik dan mulia yang telah di jalankan
di dalam al-quran ataupun yang dinyatakan dengan bicara atau perbuatan nabi
kita. Maka tiap-tiap orang pengikiut agama islam dipersiapkan untuk menjadi
anggota satu pergaulan hidup bersama yang teratur secara sosialisme yang
sempurna dan juga dengan mudah boleh dilakukannya.
Tentang
halnya sahabat-sahabat nabi kita perlu saya ceritakan sebagai berikut:
Beberapa
kali terjadi, sayidina ali r.a pahlawan agama islam, yang seperti nabi allah
isa, seringkali mendoakan musuhnya sendiri, memberikan segala harta benda
miliknya kepada perbendaharaan negeri untuk keperluan orang banyak. Pada suatu
hari ia telah menunjukkan kemenangan yang telah diperolehnya diatas
individualisme dengan perilaku yang Nampak dimata orang banyak, ketika itu ia
sedang berada ditengah peperangan untuk keperluan rakyat, dan pedangnya hampir
dipergunakannya memotong leher salah seorang musuhnya, yaitu ketika simusuh ini
menujukkan perbuatan yang menghina kepada anak menantu nabi tersebut. tetapi
sayyidina ali memasukkan pedangnya di dalam rangkanya sambil berkata, bahwa
tidak harus membalasi ia membalas di atas kesalahan seorang-orang diri terhadap
kepada dirinya sendiri. Nyatalah individualisme sama sekali tidak ada pada
sayidina Ali.
Sepeninggalnya
sayidina Ali, bangunan dan bentuk socialist government menjadi sangat berubah.
Meskipun demikian, nabi kita Muhammad saw telah menabur dan menanam pelajaran
dan menunjukkan contoh-contoh yang bersifat sosialisme, sehingga ruh sosialisme
yang sejati sudah tetap menjadi satu dengan ruhnya bagian terbesar umat islam
pada zaman itu. Meskipun bangunan dan bentuknya government telah berubah
semata-mata.
E.
CONTOH-CONTOH
SOSIALISME DALAM ISLAM
1.
Contoh yang
indah tetapi menimbulkan hiba hati
Di
dalam tarikh islam pernah terjadi peristiwa yang menyedihkan hati, yang telah
menyebabkan timbulnya kemarahan di antara dua golongan kaum islam (syiah dan
sunni), tetapi menunjukkan dengan nyata-nyata luasnya sosialisme di dalam
islam.
Nabi
Muhammad saw mempunyai satu taman bernama fidak. Sepeninggal nabi kita yang
suci itu, puterinya Fatimah, sebaik-baik contoh bagi kaum perempuan menuntut
untuk mendapat taman itu menurut hak turunan. Tetapi presiden RI, meskipun ia
hamba puteri yang tersebut dan hamba ayahnya, membantah hak saidina Fatimah
dengan alasan bahwasannya nabi Muhammad tidak mempunyai kekayaan dengan hak
bagi dirinya sendiri, dan oleh karenanya maka segala sesuatu yang ditinggalkan
olehnya harus menjadi kepunyaan orang banyak.
Begitu
taman (kebun) tersebut akhirnya dijadikan kepunyaan orang banyak hingga membuat
sangat menyesal hati dan kerugian bagi keturunan nabi kita yang suci.
2.
Rasa demokratis
dalam otokrasi muslim
Meskipun
Nampak aneh, tetapi adalah perkara yang nyata, bahwa oktorat-oktorat muslim
(oktorat adalah raja yang memegang kekuasaan didalam tangannya sendiri, tidak
dibatasi oleh grondwet, parlemen dan lain sebagainnya) tidak juga bisa
meninggalkan sama sekali rasa demokratis yang terkandung di dalam agamanya, dan
dengan kemauan batinnya sendiri mereka berusaha menaklukan individualisme dan
berusaha akan berbuat untuk kesenangan dan keselamatan bersama.
Rasa
demokrasi dan sosialisme termasuk juga di dalam bala-tentara islam. Khalid bin
walid.
3.
Pegawai Bala tentara
rakyat muslim
Orang-orang
anti-sosialis dewasa ini yang beragu-ragu hati akan kekuatannya satu “bala
tentara rakyat” sebagai yang diatur pegawai-pegawainya oleh Khalid dan
lain-lain pahlawan islam, bolehlah membaca riwayat penaklukan egypte, Persia
dan sebagian besar dari kerajaan romawi oleh bala tentara islam. Meskipun
serdadu-serdadu muslim tidak cukup pakaian buat dirinya sendiri dan sebagian
terbesar dari mereka tidak lengkap senjata dan sepatunya, sedang musuh-musuhnya
berpakaian dan lengkap senjata dengan sepatut dan secukupnya, tetapi kebesaran hati
mereka itulah yang menambah sangat
kekuatan mereka. Kemenangan-kemenangan yang telah diperoleh sayidina
umar dengan lantaran dia punya “bala tentara rakyat”, didalam riwayat tiadalah
ada bandingan tentara kekuatan, keluasan, dan kecepatannya. Bala tentara
sayidina umar itu adalah seperti jalannya banjir, yang tak dapat ditengahkan
kekuatannya.
Sifat
yang terutama ada pada bala tentara rakyat islam, ialah bahwasannya tiap-tiap
serdadu tidak ada nafsu mengejar keperluan sendiri. Inilah yang menyebabkan mereka
ridla mengorbankan jiwanya untuk keperluan saudara-saudaranya islam.
4.
Kehormatan dan
derajat pekerjaan di antara orang-orang islam
Lumrahnya
di asia, terlebih pula di negeri tumpah darah kita tanah jawa, dan juga buat
sebagian di eropa, pekerjaan sehari-hari yang dilakukan dengan tangan dan kaki
dengan mengeluarkan keringat, dianggapnya merendahkan derajat manusia yang
berpangkat tinggi atau turunan bangsawan.
Sering
juga pekerjaan kasar untuk mencari makan dianggap sebagai satu penghinaan.
Pikiran dan anggapan yang demikian itu sangat bertentangan dengan hukum-hukum
sosialisme. Islam mencela hal itu dengan sekeras-kerasnya, dan islam telah
menjunjung derajat perburuhan dan pekerjaan.
Di
bawah ini beberapa sabda Nabi:
“barang
siapa mendapat makanan dengan suatu kepandaian atau pekerjaan, mereka telah
menjadi sahabat allah”.
F.
IMPERIALISME
MUSLIM
1.
Kekuasaan
pemerintahan islam
Ketika
nabi Muhammad saw melakukan kewajiban menetapkan model governement buat
negerinya, maka peraturan yang dilakukannya adalah menurut garis-garis
sosialistik yang sebenar-benarnya. Tetapi peraturan ini mencapai kemajuan yang
sepenuhnya dengan bantuan tangan sayidina umar yang amat bijak.
Pendiri-pendiri
pemerintahan islam pada zaman dulu sebagaimana tersebut di atas, adalah sangat
bijak sikapnya, sehingga tiap-tiap perkakas yang diterima di dalam tangannya,
baik putih, hitam, kasar maupun halus, dipergunakan untuk menghias dan
memperkuat fondamen-fondamen pemerintahan Negara. Tiap-tiap penduduk
pemerintahan muslim tidak saja setia kepada pemerintah, tetapi mereka sangat
berbesar hati atas kebesaran dan kemenangannya.
Pemerintahan
yang didirikan oleh sayidina umar itu sungguh sebaik-baiknya kerajaan, yang
boleh dicita-citakan oleh siapapun. Tiap-tiap orang saling membantu dalam melakukan
kewajibannya menjadi penduduk negeri, suku-suku bangsa dijadikannya satu
bangsa, dan bangsa-bangsa dipersatukan. Bukan hanya sayidina umar sendiri yang menghapus
perbedaan warna kulit dan perbedaan bangsa, di dalam kehidupan masyarakat islam
di zaman yang belakangan berlaku cara-cara yang demikian. Salah seorang raja
yang terkenal namanya lantaran dari perbuatannya yang demikian itu, ialah
soeltan akbar di Hindustan.
2.
Peraturan
sosialisme pada pemerintahan muslim
Setelah
jazirah arab jatuh di dalam tangan orang islam, maka raja-raja yang memerintah
dengan semaunya sendiri segera lenyap disapu oleh angin topan demokrasi.
Seluruh orang muslim diberi tanggung jawab dalam masalah kebersamaan dan
tiap-tiap orang menanggung beban melindungi dan menolong penduduk negeri yang
lemah dan miskin. Orang leluasa memberi pendidikan disediakan tempat-tempat pondokan
dengan makanan dan pakaian bagi murid-murid. Semua tanah menjadi milik umum.
Sayidina
umar adalah kepada pemerintahan yang pertama-tama menyempurnakan peraturan
penghasilan tanah. Segala tanah di ukur dan diperiksa dengan teliti dan
ditaksir harganya berdasarkan asas-asas sosialis. Pada zaman hidupnya nabi
kita, maka nabi kita yang suci itu mengadakan satu peraturan pensiun, yang di
berikan dari baitulmal kepada janda-janda, anak-anak yang tidak mempunyai orang
tua lagi, dan orang-orang yang sudah begitu tua sehingga tidak lagi mampu
mencari makan untuk dirinya sendiri. Masih banyak pula peraturan-peraturan yang
lainnya untuk memberi pertolongan kepada orang-orang yang harus diberi
pertolongan dengan memakai asas-asas sosialistis.
3.
Kritik atas
sosialisme muslim dan cita-cita politik islam
Profesor
theodor noldeke, yang nyata memiliki perasaan anti sosialis, telah melahirkan
pikiran-pikiran tentang gouvernement sayidina Umar yang teratur sosialistis.
Pengarang
anti sosialis ini berkata lebih jauh, ada yang jelek bagi islam tetapi baik
buat dunia, bahwa peraturan Negeri secara komunistis militeristis ini tidak
lama umurnya. Sebaliknya, dibawah ini saya kutip pendapat dua orang muslim yang
mengutamakan pikiran akal, sayidina Amir Ali dan Sayid Haidar Riza, tentang
perubahan-perubahan politik dan sosial yang telah dijadikan oleh islam. Sesungguhnya,
cita-cita agama dan cita-cita politik islam tidak begitu sempit seperti yang
berulang-ulang dikatakan oleh orang-orang yang tidak tahu atau orang-orang yang
sengaja membusuk-busukkan islam.
Islam
tidak bersifat permusuhan, tetapi bersabar dan menghargai kepercayaan orang
lain, dan menghargai hak-hak serta kemerdekaan berpikir dari orang-orang agama
yang berlainan agama. Sepanjang pengetahuan saya, tidak ada lain kekuasaan
agama atau kekuasaan politik yang bersifat dan bertabiat seperti dalam agama
islam.
Nabi
kita tidak bermaksud, bahwa persatuan agama itulah yang selama-lamanya akan
menjadi factor kekuatan yang utama di dalam sistem masyarakat islam.
G.
AGAMA
DAN SOSIALISME
Menurut
sabda nabi Muhammad saw, beragama adalah menyenangkan hati sesama manusia,
memberi makan pada orang yang lapar, menolong orang yang susah, meringankan
kesedihan orang yang berduka cita, dan menghindari barang atau benda yang
diperoleh dengan membuat kesusahan orang lain. Sosialisme bertujuan hendak
mencapai keselamatan yang sejati bagi segenap peri-kemanusiaan.
1.
Tujuan hidup
manusia di dunia
Hidup
manusia yang sebenarnya adalah untuk mengenal dan berbakti pada tuhan dan sama
sekali bertakluk tunduk kepada kemauan tuhan. Sepanjang kehendak agama islam,
sedikitnya ada satu perkara yang nyata, yaitu bahwa sesungguhnya bagi manusia
tidak ada pilihan dalam menetapkan maksud dan tujuan hidupnya di dunia ini.
Manusia datang kedunia dan meninggalkan dunia tidak dengan kehendaknya dan
pengharapannya sendiri. Ia adalah suatu makhluk dan tuhanlah yang menjadikan
dia dengan dilengkapi sifat dan kekuasaan yang lebih tinggi dan lebih indah
dari pada binatang dan makhluk yang lainnya,
2.
Jalan mencapai
tujuan hidup
1. Daya
upaya pertama akan mencapai maksud ini, ialah dalam pada mengenal Tuhan
hendaklah manusia berjalan di jalan yang benar dan mempunyai kepercayaan kepada
allah yang sejati.
2. Daya
upaya yang akan mencapai maksud hidup yang sejati, yaitu mempelajari keindahan yang
sempurna; yang ada pada Allah yang sejati.
3. Daya
upaya yang ketiga akan mencapai maksud hidup yang sejati, yaitu membuktikan
benar maha murahnya Allah. Hanya keelokan dan kemurahan itu saja yang dapat
membangkitkan kecintaan.
4. Daya
upaya yang keempat akan mencapai maksud hidup yang sejati, yaitu berdoa.
5. Daya
upaya yang kelima akan mencapai maksud hidup yang sejati, yaitu madjahida yakni
mencari Allah dengan mengeluarkan kekayaan, mempergunakan segenap kekuatan,
mengorbankan jiwa dan mempergunakan kepandaian pada jalan tuhan.
6. Daya
upaya yang keenam akan mencapai maksud hidup yang sejati, yaitu berkuat hati,
tegasnya dengan tidak menyimpang tetap pada jalan yang dilalui-Nya, meskipun
melalui cobaan dan rintangan yang berat sekalipun juga.
7.
Daya upaya yang ketujuh akan mencapai maksud
tersebut, yaitu pergaulan dan perkumpulan orang-orang yang benar-benar
ibadahnya dan menirukan tauladan mereka dengan sempurna.
8.
Daya upaya yang
ketiga akan mencapai maksud hidup yang sejati, yaitu impian yang suci dan
wangsit dari Allah swt.
Adapun
maksud saja menulis bab ini (sosialisme dan agama) adalah untuk menunjukkan
tujuan hidup manusia di dalan dunia.
H.
GOUVERNEMENT
SECARA SOSIALISTIK
1.
Kesulitan-kesulitan
sosialisme
Nyatalah
di dalam gouvernementnya sesuatu negeri ada beberapa orang yang harus di beri
kekuasaan menjalankan pemerintahan. Meskipun demikian, hanya beberapa orang
saja yang bisa atau boleh memegang pemerintahan dan menjalankan kekuasaan
artinya, tidak setiap orang dari semua rakyat bisa atau boleh mendapat jabatan
dan kekuasaan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan dan rupa-rupa
tingkat dalam pergaulan kehidupan masyarakat. Selain itu, ada orang-orang yang
memiliki kelebihan keuntungan atau kelebihan kecerdasan, bisa menjadi kapitalis
atau milionair dan lain sebagainya. Hal inilah yang menimbulkan kerusakan dan
kekacauan jalanya pemerintahan dan sistem kehidupan di masyarakat (kekayaan dan
kesenangan tertumpuk-tumpuk dalam tangan satu golongan kecil mausia yang
terbesar bertambah-tambah dalam lembah kesusahan dan kemiskinan).
Menjalankan sosialisme di atas sesuatu
kehidupan masyarakat yang sama sekali belum masak/matang derajatnya, akan berarti
merusak negeri dan kehidupan masyarakat. Bukan rakyatnya menjadi merdeka,
malahan dalam hal seperti itu, semua usaha, kemauan, dan kekayaan masing-masing
orang akan bertambah tertindas oleh karenanya, yang terjadi adalah bahwa
peri-kemanusiaan akan menjadi rusak. Pergaulan hidup manusia bersama yang
teratur dan bersifat sebagaimana yang ada sekarang (modern maatschappij) tidak
atau belum bisa menerima sosialisme yang sejati.
2.
Masyarakat
modern dan sosialisme
Zaman
sekarang ini sungguh merupakan zaman yang kasat sifat dan tabiatnya, satu zaman
yang hanya mengemukakan peri-kebendaan belaka (zaman yang bertabiat
materialistis). Di tengah zaman yang kasar tabiat inim, kita melihat betapa
kerasdan kasarnya persaingan dan perlawanan hidup, bukan saja perlawanan antara
golongan (kelas), antara kehidupan masyarakat yang satu dengan kehidupan
masyarakat yang lain, antara bangsa dengan bangsa, rakyat dengan rakyat, negeri
dengan negeri dan benua dengan benua, malahan juga sekarang mulai ada
perlawanan antara bangsa manusia laki-laki dengan bangsa manusia perempuan.
Lagi pula berbagai persoalan hidup pada zaman sekarang ini memaksa orang
bertabiat curang dan tamak, sehingga tidak kurang orang yang sampai hatinya
mencelakakan saudaranya sendiri, hanya untuk memenuhi hawa nafsu dan kesenangan
sendiri. Peribahasa jawa mengatakan: zaman sekarang ini zaman gila!
Mengingat
hal yang demikian ini, seharusnya seseorang sudah bersenang hati, manakala ia
tinggal disatu negeri yang gouvernement-nya teratur secara demokratis dengan
terus-menerus diusahakan sampai kehidupan masyarakat menjadi kuat dan mampu
untuk menerima peraturan sosialistis bagi gouvernementnya itu. Kita harus
mengakui dan menyatakan, bahwa hingga kini tidak ada satu bagian dunia kita ini
yang sudah siap menerima bentuk gouvernement yang sosialistis benar-banar. Peraturan
soviet di Rusland, yang sudah nyata tidak sekali-kali memperdulikan kemerdekaan
manusia dimasa akhir-akhir ini kerap kali menunjukkan tabiatnya yang
imperialistic, menindas segala keyakinan yang tidak sama dengan keyakinannya,
tabiat yang serupa itu bukan tabiat sosialistis yang kita harapkan. Sifat yang
demikian itu tidak kurang dan tidak lebih dari sifat barang busuk.
3.
Rahasia mengapa
sosialisme islam dapat menyampaikan tujuannya
Kebaikan
sosialisme islam, adalah bahwa sosialisme islam tidak merusak nafsu kerajinan
orang dan tidak pula menggoda niat orang untuk mencari kemajuan. Menjadi
larangan dan menjadi pantangan jika seseorang menjadi kaya lantaran merugikan
atau memakan hasil pekerjaan orang lain.
sosialisme
dapat menyampaikan maksudnya, oleh karena tiap-tiap orang, baik laki-laki
maupun perempuan, telah menjadi cakap oleh sikap dan semangat untuk menerima
asas-asas sosialis. Dasar sosialisme islam adalah agama. Sosialisme islam zaman
dulu dapat menyampaikan maksudnya, karena sebelum sesuatu negeri mendirikan
gouvernement secara sosialistis, lebih dulu sudah ditanamkan pada tiap-tiap
anggota masyarakat negeri untuk membuang sifat egoism dan nafsu mengejar
keperluan sendiri.
4.
Rusaknya
demokrasi dalam sosialisme islam
sungguh
sudah amat kuat akar-akar sosialisme yang di tanam oleh pengubah sosial besar
di negeri arab, nabi Muhammad saw, sungguh ajaib besarnya kemajuan-kemajuan
yang dilakukan oleh republic sosialis dalam zaman pemerintahan khalifah
sayidina umar r.a. akan tetapi sosialisme
islam ini tidak dapat melanjutkan dan menyempurnakan kemajuannya.
Kemajuan ini kira-kira baru berumur 30 tahun, lantaran oleh godaan
perkara-perkara dunia rasa pan-islamisme yang ada di dalam hati umat islam menjadi
berkurang tebalnya, dan didalam pergaulan hidup islam timbulah satu letupan
yang hebat sehingga sosialisme tidak bertambah majunya, tetapi terbaliklah
menjadi anarkisme yang jahat (kelam-kabut tanpa peraturan dan tak
berkekuasaan).
Sebagaimana
kita mengetahui dari berbagai riwayat, ketika sayidina Ali naik menjadi khalifah,
tidak semua dunia islam mengakuinya, tetapi wilayah syiria yang dipimpin oleh
muawiyah, melakukan pemberontakan dengan mengangkat dirinya menjadi khalifah,
bergelar “sultan”.
Muawiyah
menunjukkan sikap yang sebaliknya, langkah langkah politik dan bentuk
pemerintahannya bersifat despotis (berbuat dengan semau-maunya sendiri),
sama sekali bertentangan dengan asas-asas islam, dan banyak mendekati sikap
raja-raja di Persia dan Griekenland pada zaman itu, yang sangat menyukai
keindahan kemewahan dan kebesaran lahiriyah. Hal itulah yang terutama sekali
mempercepat rusaknya sosialime islam, yang kira-kira baru berumur 30 tahun.
I.
HARAPAN
DI KELAK KEMUDIAN HARI
Dalam
berpuluh tahun terakhir ini, islam dan keislaman kita membuat kemajuan yang
besar dan tambah lama tambah maju, bukan saja tambah bermiliun orang yang
memeluknya, tetapi rasa islaminme juga benar-benar tambah tebal di dalm hati
sanubari umat islam. Kita percaya dengan yakin, bahwa bakal datang saatnya,
orang islam di seluruh dunia tidak saja akan berjabatan tangan, tetapi akan
memegang pimpinan dan memasukkan keyakinan agama, politik dan sosial di dalam
hati golongan lain, yaitu keyakinan-keyakinan yang dahulu sudah menyebabkan umat
islam menjadi satu hati yang kuat dan menaklukkan negeri-negeri barat dan
negeri timur.
Kita
percaya dengan yakin, bahwa akan datang saatnya, umat islam menjadi “pesawat
penolong” untuk menciptakan persamaan antara negeri barat dan timur, negeri
timur dengan negeri barat. Islam akan mampu mendamaikan timur yang sangat
tinggi rasa agamanya dengan barat yang kasar rasanya. Kesopanan timur yang
sudah turun derajatnya, bakal diangkat dan dijunjung lagi oleh islam, dan islam
bakal mengubah keadaban barat yang kasar dan banyak sifatnya.
Dunia
mengaharapkan dan kaum muslimin akan
melakukan wajib yang suci ini dan juga akan menelanjangi negeri barat dan
kekuatan dan kekuasaannya, yang olehnya dipergunakan sebagai hak buat berlaku
di atas negeri Timur, akan menelanjangi Eropa dari hak yang terdapat dari mulai
lahirnya, buat memerintah-memerintah akan mengangkat ASIA dan dari situasi
didalam taklukan selama-lamanya akan meliputi segenap dunia.
Kalau
kita, orang islam mengerti benar-benar dan dengan sungguh-sunggung menjalankan
perintah-perintah islam, maka selama-lamanya mereka tidak akan bisa dihinggapi
oleh nafsu egoisme, individualisme, despotisme, kapitalisme dan lain-lain nafsu
“isme” yang jahat. Kalau seorang masih seperti itu, maka hilanglah sebagian kecil
atau besar dari ke islamannya gugur sama sekali.
J.
PERINGATAN
DAN PETUNJUK BAGI UMAT ISLAM
Pergerakan
sarekat islam di hindia timur
Menurut
keyakinan saya, buat mencapai cita-cita islam yang sebenar-benarnya bagi
saudara-saudara kaum muslimin di Hindia-Timur upaya yang pertama-tama harus
dilakukan adalah masuk menjadi anggota perserikatan sarekat islam ini, atau
sedikitnya membantu pekerjaannya.
Pada
umumnya perserikatan sarekat islam bermaksud :
-
Menghilangkan
pikiran yang menyasar tentang agama islam dan memajukan kehidupan menurut jalan
agama islam serta meningkatkan amal saleh.
-
Berbakti kepada
allah diantara orang-orang penduduk bumiputera.
-
Memeliharakan
tali percintaan diantara sesama umat islam yang bukan karena salahnya sendiri
dan tidak dengan sengaja sudah jatuh dalam kekusahan.
-
Memberi
pertolongan kiepada mereka yang bukan karena salahnya sendiri dan tidak dengan
sengaja katuh dalam kesusahan.
Pergerakan
sarekat islam telah menerima baik dan menjunjung serta wajib selalu melakukan segala
ikhtiar dengan segala kekuatannya akan mencapai cita-cita, yang berdasar kepada
asas-asas yang telah ditanyakan dalam: keterangan asas (beginsel - verklaring).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar