Senin, 14 Januari 2013

psikologi kepribadian alwilsol



1.      Apa yang dimaksud psikologi kepribadian ??
Jawab :
·         Psikologi kepribadian adalah salah satu bagian dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang kepribadian serta berbagai permasalahannya.
·         Secara bahasa Psikologi Kepribadian berasal dari dua akat yaitu Psikologi dan Kepribadian. Psikolgi berasal dari dua kata yaitu Psiko (jiwa) dan logos (ilmu) secara bahasa psikologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang jiwa. Namu secara terminology  psikologi dapat diartikan sebagi ilmu yang membahas tentang jiwa yang diaktualisasikan dengan tingkah lakunya.  Sedangkan kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman. Psikologi kepribadian adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi yang mengambarkan,membahas dan mempelajarai  organisasi tingkah laku individu sebagai bentuk aktualisasi kepribadiannya  secara logis,empiris,sitematis dan mudah dipahami
2.      Jelaskan istilah  yang berkaitan dengan kepribadan serta persamaan dan perbedaannya !
Istilah yang berdekatan maknanya antara lain :
·         Personality (kepribadian); penggambaran perilaku secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative)
·         Character (karakter); penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara ekspilit maupun implisit.
·         Disposition (watak); karakter yang telah dimiliki dan sampai sekarang belum berubah.
·         Temperament (temperament); kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologic atau fisiologik, disposisi hereditas.
·         Traits (sifat); respons yang senada (sama) terhadap kelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.
·         Type-Attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimulasi yang lebih terbatas.
·         Habit (kebiasaan): respon yang sama cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula.
3.      Jelaskan secara rinci tentang teori-teori psikologi kepribadian berikiut secara rinci !
a.      Paradigm psikoanalisis
v  Psikoanalisis klasik Sigmund preud
Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (Conscious), pra sadar (Preconscious), dan tidak sadar (Unconscious). Alam sadar adalah apa yang anda sadari pada saat tertentu, penginderaan langsung, ingatan, persepsi, pemikiran, fantasy, perasaan yang anda miliki. Terkait erat dengan alam sadar ini adalah apa yang dinamakan Freud dengan alam pra sadar, yaitu apa yang kita sebut dengan saat ini dengan 'kenangan yang sudah tersedia' (available memory), yaitu segala sesuatu yang dengan mudah dapat di panggil ke alam sadar, kenangan-kenangan yang walakupun tidak anda ingat waktu berpikir, tapi dapat mudah dengan mudah dipanggil lagi. Adapun bagian terbesar adalah alam bawah sadar (Unconscious mind).
Id (Is [Latin], atau es [Jerman]) Id adalah kepribadian yang dibawa sejak lahir. Dari Id ini akan muncul ego dan super-ego. Saat dilahirkan, Id berisi semua aspek psikologis yang diturunkan, seperti insting, impuls dan drive. Id berada dan beroperasi dalam daerah unconscious,
The Ego (Das Ich [Jerman]), ego berkembang dari Id agar orang mampu menangani realitas; sehingga ego beroperasi mengikuti prinsip realita (reality principle); usaha memperoleh kepuasan yang dituntut Id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan obyek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan.  Ego adalah eksekutif (pelaksana) dari kepribadian, yang memiliki dua tugas utama; pertama, memilih stimulasi mana yang hendak direspon dan atau insting mana yang akan dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan. Kedua, menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan tersedianya peluang yang resikonya minimal.
The Superego (Das Ueber Ich[Jerman]), adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistic (idealistic principle) sebagai lawan dari prinsip kepuasan Id dan prinsip realistik dari ego. Superego berkembang dari ego, dan seperti ego dia tidak mempunyai enerji sendiri. Sama dengan ego, superego beroperasi di tiga daerah kesadaran. Namun berbeda dengan ego, dia tidak mempunyai kontak dengan dunia luar (sama dengan Id) sehingga kebutuhan kesempurnaan yang dijangkaunya tidak realistik (Id tidak realistik dalam memperjuangkan kenikmatan).
Dinamika kepribadian
            Freud memandang manusia sebagai system yang kompleks memakai energy untuk kegiatannya termasuk hal yang berkaitan dengan jiwa atau psikologik.energi yang ditransformnya melalui id beserta instingnya. Isnting adalah sumber energy. Energy insting dapat dijelaskan dari sumber (soure),tujuan (aim),objek (object) dan daya dorong (impetus)
Perkembangan Kepribadian
Freud adalah teoritis pertama yang memusatkan perhatiannya kepada kepribadian, dan menekankan pentingnya peran masa bayi dan awal-awal dalam pembetukan karakter seseorang. Freud yakin dasar kepribadian sudah terbentuk pada usia 5 tahun, dan perkembangan kepribadian sesudah usia 5 tahun sebagian besar hanya merupakan elaborasi dari struktur dasar tadi. Tehnik psikoanalisis mengeksplorasi jiwa pasien antara lain dengan mengembalikan mereka ke pengalaman masa kanak-kanak.
Freud membagi perkembangan kepribadian menjadi tiga tahapan, yakni tahap infantile (0-5 tahun), tahap laten (5-12 tahun), dan tahap genital (>12 tahun). Tahap infantile yang paling menentukan dalam pembentukan kepribadian, terbagi dalam tiga fase, yakni fase oral, fase anal, fase falis.
Fase Oral berlangsung dari usia 0 sampai 18 bulan. Titik kenikmatan terletak pada mulut, dimana aktifitas yang paling utama adalah menghisap dan menggigit.
Tahap Anal yang berlangsung dari usia 18 bulan sampai 3-4 tahun. Titik kenikmatan di tahap ini adalah anus. Memegang dan melepaskan sesuatu adalah aktifitas yang paling dinikmati.
Tahap Phallic berlangsung antara usia 3 sampai 5, 6 atau 7 tahun. Titik kenikmatan di tahap ini adalah alat kelamin, sementara aktivitas paling nikmatnya adalah masturbasi.
Tahap Laten berlangsung dari usia 5, 6, atau 7 sampai usia pubertas ( sekitar 12 tahun ). Dalam tahap ini, Freud yakin bahwa rangsangan-rangsangan seksual ditekan sedemikian rupa demi proses belajar
Tahap Genital dimulai pada saat usia pubertas, ketika dorongan seksual sangat jelas terlihat pada diri remaja, khususnya yang tertuju pada kenikmatan hubungan seksual. Mastrubasi, seks, oral, homo seksual dan kecenderungan-kecenderungan seksual yang kita anggap biasa saat ini, tidak dianggap Freud sebagai seksualitas yang normal.






Sruktur kepribadian

Perkembangan kepribadian

Dinamika kepribadian


 





















v  Psikoanalisis carl gustav jung
Konsep-konsep Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung ada tiga macam, yaitu Personality Function, Psyche adalah merupakan gabungan atau jumlah dari keseluruhan isi mental, emosional dan spiritual seseorang, dan Self adalah Kepribadian Total (total personality) baik Kesadaran maupun Bawah Sadar. Ia memandang manusia sangatlah unik karena mempunyai begitu banyak Kepribadian yang beragam antara individu satu dengan individu lainnya. Jung membedakan istilah antara Ambang Sadar (Subconscious) dan Bawah Sadar (Unconscious).
Menurut Jung, psyche adalah kesatuan yang di dalamnya terdapat semua pikiran, perasaan dan tingkah laku baik yang disadari maupun tidak disadari yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Struktur psyche menurut Jung terdiri dari :
1.      Ego
`Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.
2. Personal Unconscious
Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan dengan cara repression atau suppression..
3. Collective Unconscious
Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya. Collective unconscious terdiri dari beberapa Archetype, yang merupakan ingatan ras akan suatu bentuk pikiran universal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Empat archetype yang penting dalam membentuk kepribadian seseorang adalah :
a. Persona yang merupakan topeng yang dipakai manusia sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat serta terhadap kebutuhan archetypal sendiri.
b. Anima & Animus merupakan elemen kepribadian yang secara psikologis berpengaruh terhadap sifat bisexual manusia. Anima adalah archetype sifat kewanitaan / feminine pada laki-laki, sedangkan Animus adalah archetype sifat kelelakian / maskulin pada perempuan.
c. Shadow adalah archetype yang terdiri dari insting-insting binatang yang diwarisi manusia dalam evolusinya dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah kebentuk yang lebih tinggi.
d. Self, yang secara bertahap menjadi titik pusat dari kepribadian yang secara psikologis didefinisikan sebagai totalitas psikis individual dimana semua elemen kepribadian terkonstelasi disekitarnya. Self membimbing manusia kearah self-actualization, merupakan tujuan hidup yang terus-menerus diperjuangkan manusia tetapi jarang tercapai.
Tipologi Jung
Menurut teori psikoanalisa dari Jung ada dua aspek penting dalam kepribadian yaitu sikap dan fungsi. Sikap terdiri dari introvert dan ekstrovert, sedangkan fungsi terdiri dari thinking, feeling, sensing dan intuiting. Dari kedelapan hal ini maka diperoleh tipologi Jung, yaitu :
a. Introversion-Thinking
Orang dengan sikap yang introvert dan fungsi thinking yang dominan biasanya tidak memiliki emosi dan tidak ramah serta kurang bisa bergaul. Hal ini terjadi karena mereka memiliki kecenderungan untuk memperhatikan nilai abstrak dibandingkan orang-orang dan lingkungan sekitarnya
b. Extraversion-Thinking
Contoh orang dengan sikap extrovert dan fungsi thinking yang dominan adalah ilmuwan dan peneliti. Mereka memiliki kecenderungan untuk muncul seorang diri, dingin dan sombong. Seperti pada tipe pertama, mereka juga me-repress fungsi feeling. Kenyataan yang obyektif merupakan aturan untuk mereka dan mereka menginginkan orang lain juga berpikir hal yang sama.
c. Introversion-Feeling
Orang dengan introversion-feeling berpengalaman dalam emosi yang kuat, tapi mereka menutupinya. Contoh orang dengan sikap introvert dan fungsi feeling yang dominan adalah seniman dan penulis, dimana mereka mengekspresikan perasaannya hanya dalam bentuk seni..
d. Extraversion-Feeling
Pada orang dengan sikap extraversion dan fungsi feeling yang dominan perasaan dapat berubah sebanyak situasi yang berubah. Kebanyakan dari mereka adalah aktor. Mereka cenderung untuk emosional dan moody tapi terkadang sikap sosialnya dapat muncul.
e. Introversion-Sensation
Orang ini cenderung tenggelam dalam sensasi fisik mereka dan untuk mencari hal yang tidak menarik dari dunia sebagai perbandingan. Biasanya mereka adalah orang-orang yang tenang, kalem, self-controlled, tapi mereka juga membosankan dan kurang bisa berkomunikasi.
f. Extraversion-Sensation
Orang dengan tipe ini biasanya adalah businessman. Mereka biasanya realistik, praktis, dan pekerja keras. Mereka menikmati apa yang dapat mereka indrai dari dunia ini, menikmati cinta dan mencari kegairahan. Mereka mudah dipengaruhi oleh peraturan dan mudah ketagihan pada berbagai hal.
g. Introversion-Intiuting
Pemimipi, peramal, dan orang aneh biasanya adalah orang dengan sikap introvert dan fungsi intuitif yang dominan. Mereka terisolasi dalam gambaran-gambaran primitif yang artinya tidak selalu mereka ketahui namun selalu muncul dalam pikiran mereka. Mereka memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, tidak praktis namun memiliki intuisi yang sangat tajam dibandingkan orang lain.
h. Extraversion-Intuiting
Penemu dan pengusaha biasanya memiliki sikap extravert dan fungsi intuitif yang dominan, mereka adalah orang-orang yang selalu mencari sesuatu yang baru. Mereka sangat baik dalam mempromosikan hal-hal yang baru. Namun mereka tidak dapat bertahan pada satu ide, pekerjaan maupun lingkungan karena sesuatu yang baru merupakan tujuan hidup mereka.
Tahap Perkembangan Kepribadian Jung
Tahap perkembangan kepribadian Jung terdiri dari 4 tahap, yaitu childhood, youth dan young adulthood, middle age dan old age. Pada tahap kedua menekankan akan adaptasi terhadap kehidupan social dan ekonomi. Jung memperlihatkan ketertarikannya pada tahap perkembangan kepribadian ketiga yaitu middle age, karena disini terdapat proses yang penting dari puncak dari individuation dan orang mulai merubah kepedulian terhadap materi menjadi kepedulian spiritual.



v     Psikologi individual Alfred adler
Berbeda secara tajam dengan pandangan Freud bahwa tingkah laku manusia di dorong oleh insting- insting yang di bawa sejak lahir dengan aksioma pokok. Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasikan oleh dorongan-dorongan sosial. Dorongan sosial adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, meskipun tipe-tipe khusus berhubungan dengan orang dan pranata-pranata sosial yang berkembang di tentukan oleh corak masyarakat tempat orang itu dilahirkan.
Ciri- Ciri teori Adler:
1. Adler menekankan minat sosial.
2. Konsep Adler mengenai konsep diri yang kreatif.
3. Tekanannya pada keunikan kepribadian.
Isi segi pandangan Adler adalah sebagai berikut:
              1. Finalisme Fiktif. Manusia hidup dengan banyak cita- cita yang semata- mata bersifat fiktif, yang tidak ada padanannya dalam kenyataan. Adler menemuka ide bahwa manusia lebih dimotivasikan oleh harapan- harapannya tentang masa depan dari pada pengalaman- pengalaman masa lampaunya. Adler tidak percaya pada nasip maupun takdir, bentuk perjuangan cita- cita yang mempengaruhi tingkah laku sekarang.
              2. Perjuangan Ke Arah Superioritas. Adler menggantikan “ hasrat akan kekuasaan” dengan “perjuangan ke arah superioritas”. Ada 3 tahap dalam pemikiran Adler tentang tujuan final manusia, yakni: menjadi agresif, menjadi berkuasa, dan menjadi superior. Superior yang dimaksudkan Adler adalah sesuatu yang sangat mirip dengan konsep Jung tentang diri atau konsep aktualisasi diri dari Goldstein. Superior adalah perjuangan menuju ke arah kesempurnaan. Dari lahir sampai mati , perjuangan ke arah superioritas itu membawa sang pribadi ke satu tahap perkembangan ke perkembangan berikutnya yang lebih tinggi. Misalnya orang yang neurotik, memperjuangkan harga diri dan kekuasaan dengan kata lain menonjolkan egoistik , sedangkan orang normal memperjuangkan tujuan yang terutama bersifat sosial.
              3. Perasaan Inferioritas dan Kompensasi. Perasaan inferior yakni perasaan yang muncul akibat kekurngan psikologis atau sosial yang dirasakan secara subjektif maupun perasaan yang muncul dari kelemahan atau cacat tubuh nyata. Selanjutnya Adler mengamati orang yang mempunyai organ cacat sering kali berusaha mengkompensasikan kelemahan itu dengan jalan memperkuatnya denga latihan intensif. Adler menyatakan bahwa perasaan inferioritas bukan suatu pertanda abnormalitas, melaikan bentuk penyempurnaan dalam kehidupan manusia.
              4. Minat Kemasyarakatan. Menurut arti yang terdalam, minat sosial berupa individu membantu masyarakat mencapai tujuan terciptanya masyarakat yang sempurna. Minat sosial merupakan kompensasi sejati dan tak dapat dielakkan bagi semua kelemahan alamiah manusia. Adler yakin bahwa minat sosial adalah bawaan, manusia adalah makhluk sosial menurut kodratnya, bukan karena kebiasaan belaka.. Kecenderungan yang di bawa sejak lahir tidak bisa muncul secara spontan, tetapi harus ditumbuhkan lewat bimbingan dan latihan. Manusia dimotivasikan oleh minat sosial bawaan yang menyebabkan dia menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
              5. Gaya Hidup. Inilah slogan dari kepribadian Adler. Gaya hidup adalah prinsisp sistem dengan mana kepribadian individual berfungsi. Itulah prinsip yang menjelaskan keunikan seseorang. Gaya hidup terbentuk sangat dini pada masa anak- anak pada usia 4 atau 5 tahun, sejak itu pengalaman- pengalaman diasimilasikan dan digunakan sesuai gaya hidup yang unik. Gaya hidup sebagian besar ditentukan oleh inferioritas khusus, entah kayalan atau nyata yang dimiliki seseorang. Gaya hidup merupakan kompensasi dari suati inferioritas khusus. Apabila anak memiliki kelemahan fisik maka gaya hidup akan berwujud melakukan hal agar fisik kuat.
              6. Diri Kreatif. Konsep ini merupakan puncak prestasi Adler sebagai teroritikus kepribadian. Diri kreatif merupakan jembatan antara stimulus- stimulus yang menerpa seseorang dan respon- respon yang diberikan orang yang bersangkutan terhadap stimulus itu. Pada hakikatnya , doktrin tentang diri kreatif itu menyatakan bahwa manusia membentuk kepribadiannya sendiri. Manusia membagun kepribadiannya dari bahan mentah hereditas dan pengalaman.
              7. Penelitian Khas dan Metode Penelitian. Observasi empiris Adler dilakukan di likunga terapeutik, dan paling banyak berupa rekonstruksi tentang masa lampau sebagai mana diingat oleh pasien dan penilaian- penialaian atas tingkah laku sekarang berdasarkan laporan- lapora verbal.
              8. Urutan Kelahiran dan Kepribadian. Sejalan dengan perhatiannya terhadap penentu sosial kepribadian, Adler mengamati bahwa kepribadian anak sulung , anak tengah dan anak bungsu dalam satu keluarga akan berlainan. Anak pertama mendapat banyak perhatian sampai anak kedua lahir, kemudian dia harus diturunkan dari posisi yang menyenangkan itu , harus membagi kasih sayang orang tua dengan bayi yang baru lahir.hal ini menyebabkan anak sulung bertingkah laku macam-macam. Gagasan Adler tentang karakteristik kepribadian sebagai fungsi dari urutan kelahiran.

Anak sulung atau anak pertama
Anak tengah atau anak kedua
Anak bungsu atau anak terakhir
Anak tunggal
SITUASI DASAR
Mendapatkan perhatian penuh dari orang tua sampai anak yang kedua lahir
Memiliki daya saing terhadap kakaknya, dan harus berbagi perhatian dari awal.
Mendpatkan banyak perhatian dari kakak-kakaknya, dan dimanjakan.
Menerima perhatian penuh dari orang tua, cenderung bersaing dengan ayah, dimanjakan.
KELEBIHAN-KELEBIHANNYA
Bertanggung jawab, melindungi, dan mudah bersosialisasi.
Ambisius, dan dapat menyesuaikan diri dengan baik dibandingkan kakak atau adiknya.
Banyak kesempatan untuk bersaing dan terpacu melebihi kakak-kakaknya

KEKURANGANNYA
Merasa tidak aman, bermusuhan, dan pesimis.
Memberontak dan iri hati, dan kesulitan dalm berasumsi.
Merasa rendah diri, dan merasa tidak mampu untuk menyesuaikan diri.
Takut tersaingin oleh orang lain, dan merasa segala sesuatu yang dilakukan benar.









v     Psikoanalisis kontemporererik H erikson
Teori Erik Erikson (Tahapan Pembangunan Psikososial) tentang delapan tahap perkembangan manusia adalah salah satu teori terbaik yang dikenal dalam psikologi. Sementara teori didasarkan pada tahapan Freud tentang perkembangan psikoseksual, Erikson memilih untuk fokus pada pentingnya hubungan sosial pada pengembangan kepribadian. Teori ini juga melampaui masa kanak-kanak untuk melihat perkembangan di seluruh umur.
Perkembangan kepribadian dalam teori psikoanalisis Erickson
               Tahap 1. Trust vs Mistrust (percaya vs tidak percaya)
* Terjadi pada usia 0 s/d 18 bulan
               Tahap 2. Otonomi (Autonomy) VS malu dan ragu-ragu (shame and doubt)
• Terjadi pada usia 18 bulan s/d 3 tahun
               Tahap 3. Inisiatif (Initiative) vs rasa bersalah (Guilt)
• Terjadi pada usia 3 s/d 5 tahun.
• masa usia prasekolah mulai menunjukkan kekuatan dan kontrolnya akan dunia melalui permainan langsung dan interaksi sosial lainnya.
               Tahap 4. Industry vs inferiority (tekun vs rasa rendah diri
• Terjadi pada usia 6 s/d pubertas.
• Melalui interaksi sosial, anak mulai mengembangkan perasaan bangga terhadap keberhasilan dan kemampuan mereka.
               Tahap 5. Identity vs identify confusion (identitas vs kebingungan identitas)
• Terjadi pada masa remaja, yakni usia 10 s/d 20 tahun
• Selama remaja ia mengekplorasi kemandirian dan membangun kepakaan dirinya.
• Anak dihadapkan dengan penemuan siapa, bagaimana, dan kemana mereka menuju dalam kehidupannya  
               Tahap 6. Intimacy vs isolation (keintiman vs keterkucilan)
• Terjadi selama masa dewasa awal (20an s/d 30an tahun)
• Erikson percaya tahap ini penting, yaitu tahap seseorang membangun hubungan yang dekat & siap berkomitmen dg orang lain.
               Tahap 7. Generativity vs Stagnation (Bangkit vs Stagnan)
• Terjadi selama masa pertengahan dewasa
• Selama masa ini, mereka melanjutkan membangun hidupnya berfokus terhadap karir dan keluarga.
               Tahap 8. Integrity vs depair (integritas vs putus asa)
• Terjadi selama masa akhir dewasa
• cenderung melakukan cerminan diri terhadap masa lalu.

Tahapan perkembangan menurut erikson

v  Psikologi interpersonsl  harry stack sulivan
               Sullivan membagi usia manusia menjadi tujuh tahap perkembangan. Di setiap tahap perkembangan orang mengahadapi masalah hubungan interpersonal yang berbeda-beda, sehingga bentuk bahaya yang berasal dari hubungan interpersonal itu juga berbeda-beda.Perubahan kepribadian dapat terjadi kapan saja, tetapi yang paling sering terjadi pada masa transisi dari tahap satu ke tahap berikutnya. Garis batas antar tahap itu ditunjuk karena secara umum pada saat itu terjadi perubahan kepribadian yang signifikan, sehingga dalam kenyataan lebih penting daripada tahap itu sendiri.
1.      Bayi (infancy); 0-18 bulan
Bayi menjadi manusia berkat kelembutan kasih sayang yang diterima dai pemeran keibuan. Perhatian utama bayi adalah makan, sehingga obyek pertama yang menjadi pusat perhatiannya adalah puting susu ibu (atau puting botol). Paling tidak menimbulkan tiga image, sesuai dengan pengalaman bayi dengan puting itu.
2.      Anak (childhood); 1,5-4 tahun
Tahap anak dimulai dengan perkembangan bicara dan belajar berfikir sinaksis, serta perluasan kebutuhan untuk bergaul dengan kelompok sebaya. Perkembangan bahasa memungkinkan fusi berbagai personifikasi.Anak mulai belajar menyembunyikan aspek tingkah laku yang diyakininya dapat menimbulkan kecemasan atau hukuman. Misalnya, mereka belajar melakukan rasionalisasi (memberi alasan palsu) mengenai segala hal yang sudah mereka kerjakan atau sedang mereka rencanakan. Mereka memiliki tampilan seolah-olah (as if performance),
3.      Remaja Awal (Juvenile); 4-10 tahun
Tahap juvenil (remaja awal) berlangsung sepanjang usia sekolah dasar sampai anak membutuhkan persahabatan yang akrab, sekitar usia 10 tahun. Perkembangan penting dalam tahap ini adalah loncatan sosial ke depan, anak belajar kompetisi, kompromi, kerja sama, dan memahami makna perasaan kelompok. Tahap ini juga ditandai dengan munculnya konsepsi tentang orientasi hidup, suatu rumusan atau wawasan tentang :
  1. Kecendrungan atau kebutuhan untuk berintegrasi yang biasanya memberi ciri pada hubungan antar pribadinya.
  2. Keadaan-keadaan yang cocok untuk pemuasan kebutuhan dan relatif bebas dari kecemasan.
  3. Tujuan-tujuan jangka panjang yang untuk mencapainya orang perlu menangguhkan kesempatan-kesempatan menikmati kepuasan jangka pendek.
4.      Preadolesen (Preadolescence); 8/10-12 tahun
Periode ini sangat singkat, tetapi sangat penting. Preadolesen ditandai oleh awal kemampuan bergaul akrab dengan orang lain bercirikan persamaan yang nyata dan saling memperhatikan. Kebahagiaan dan perasaan berharga dari teman “chum” tersebut menjadi lebih penting dari pada kesenangan diri sendiri.
5.      Adolesen Awal (Early Adolescence); 12-16 tahun
Pada tahap ini pola aktifitas seksual yang memuaskan seharusnya sudah dapat dimiliki. Banyak problem yang muncul pada periode ini merefleksikan konflik antar tiga kebutuhan dasar : keamanan (bebas dari kecemasan), keintiman (pergaulan akrab dengan seks lain) dan kepuasan seksual.
6.      Adolesen Akhir (Late Adolescence); 16-20 tahun
Periode ini berakhir sampai pemuda mengenal kepuasan tanggung jawab dari kehidupan sosial dan warga negara dewasa. Selama periode ini, pengalaman semakin banyak terjadi pada tingkat berfikir sintaksis. Mereka harus memperluas pemahamannya mengenai sikap hidup orang lain, pemahamannya mengenai tingkat saling ketergantungan dalam hidup, dan cara menangani berbagai masalah interpersonal. Tahap ini ditandai dengan pemantapan hubungan cinta dengan satu pasangan. Namun menurut Sullivan perkembangan luar biasa tinggi dalam hubungan cinta dengan orang lain bukan tujuan utama kehidupan, tetapi sekedar sumber utama kepuasan hidup.
Jika orang memasuki tahap ini dengan inflasi sistim-self, menghadapi kecemasan di banyak ranah kehidupan, mereka mungkin akan mengalami beberapa masalah dalam tahap ini, seperti personifikasi yang tidak tepat (innaccurate personifications) dan berbagai jenis keterbatasan hidup, yang meliputi pandangna yang tidak realistik mengenai diri, pandangan mengenai orang lain yang stereotip, dan tingkah laku menolak kecemasan yang merusak kebebasan seseorang.
7.      Kemasakan (Maturity); >20 tahun
Setiap prestasi penting tahap yang terdahulu akan menjadi bagian penting dari kepribadian masak. Jadi dewasa yang masak hendaknya sudah belajar memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang penting; bekerja sama dan berkompetisi dengan orang lain, mempertahankan hubungan dengan orang lain yang memberi kepuasan intimasi dan seksual, dan berfungsi secara efektif di masyarakat dimana dia berada. Menurut Sullivan, diantara pencapaian-pencapaian itu, intimasi yang paling penting.
http://kedaibunga.files.wordpress.com/2010/03/teori-psikologi-bunda.jpg?w=624&h=342http://kedaibunga.files.wordpress.com/2010/03/psiko2.jpg?w=479&h=121
v      Psikologi ego Anna Freud,Heinz Hartman dan Robert r white
         Anna freud mengembangkan system  diagnosis yang memntingkan pembentukan kepribadian dalam tahap perkembangan serta ancaman,ancamannya terhadap perkembangan kepribadian serta solusi untuk memcahkan berbagai permasalahan dalam kepribadian. Dampaknya anna keluar dari konsep klasik yaitu neorosis dan perang yang tidak disdadari antara id,egeo dan super ego. Anak mengalami gangguan  yang berkenaan dengan kerentanan alami dalam usaha mengembangkan diri.
         Anna freud sangat mementingkan realitas social dalm pmbntukan kepribadian seorang anak, karena anak mudah terpengaruh oleh realitas ekternal dirinya. Anna mempeluas mekanisme pertahanan diri (defndsif mechanism) yang berbeda dengan sigmeun freud yaitu : refression,isolation,ascetism,denial,sublimation,undoing,introjections,reversan dan turning againt the self sublimation/disflacment.
         Menurut Hartman istilah ranah bebas konflik diadaftasi dari fsikoanalisis untuk merancang kegiatan ego yang terjadi diluar ranah konflik mental. Ada dua jenis otonomi ego yaitu : otonomi primer yang mengacu ke sumber biological,fungsi fersefsi,belajar,ingatan dan gerakan mebuat ego mampu berfungsi otonom. Dan otonom sekunder yang mirif dengan otonomi fungsional dari alfort bahwa ego dapat menetralisir dorongan seks dan agresi yang bisa menimbulakan dampak negative.ego bersifat lebih independen daripada ID sejak awal perkembangan sampai pengoprasiannya.
Hartman mengemukakan 12 fungsi ego yaitu :
1.Mengatur gerak spontan
2.Mengorganisisr persefsi dalam dan luar
3.Membuat batas yang melindungi diri
4.Uji realitas
5.Berfikir dan inteljensia
6.Menerjemahkan pikiran menjadi perbuatan
7.Menhambat atau menunda pengurangan tegangan
8.Mengenali bahaya dan member tanda kecemasan pada pertahanan
9.Antisifasi aksi,damapak,tujuan dan konsekuensi pada masa yang akan datang
10.  Persepsi waktu
11.  Pembentukan karakter
12.  Kemampuan sintetik
         Teiri White meruapakan rekonseftualisasi dari tahap-tahap perkembangan psikosexual memakai tema belajar tuntas. Pada setiap pas perkembangan psiokosexual preud ada elemen penting yang ikut berkembang elemn itu terkait dengan fungsi instingtif.ego dimotivasi bukan hanya oleh kebutuhan biologi namun juga oleh kebutuhan expolrasi,belajar dan menguasai lingkungan.
         Konsep asli dari teori freud menyatakan bahwa patologi adalh kegagalan ego untuk berkembang normal. Menurut White sebagian dari kesalahan perkembangan ego ada pada bati itu sendiri. Bisa jadi ubu yang siap dan penuh kasih saying menghadapi bayi yang sejak lahir tidak terkontrol dan begitu hiperakttif stsu ysng fasif dan tidsak resfonsif. Yang semua itu menjadi sumber patologi ego. White mnegmukakan tiga penyebab kerusakan motivasi efektan, uaitu ;
1.Insting lapar dan insting bebas dari rasa sakit yang terus-meneus muncul karena pengasuhan bai yang kurang baik
2.Bayi tidak memperoleh reinforsemen dari usaha pengembangan dirinya
3.Ganguan dan hambatan langsung dari aktifitas bernmainnay









v  Paradigma trait

v    Psikologi konstitusi W.H Sheldon
Sheldon mengorientasikan penelitiannya pada kondisi fisik tubuh serta pengaruhnya pada psikologi seseorang. Pendapat ahli psikologi yang menyatakan bahwa bentuk jasmani (tubuh) mempunyai perngaruh penting dalam kepribadian, kurang dapat diterima di Amerika Serikat. Situasi inilah yang kemudian menggiring W.H Sheldon menjadi tertarik untuk mendalaminya
Pokok-Pokok Pemikiran
Struktur tubuh atau jasmani sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia. Secara metodologis, Sheldon melakukan pengukuran struktur tubuh secara objektif melalui foto-foto yang telah distandardisasinya. Pengukuran tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan tanda identifikasi biologis, Sheldon menyatakan bahwa faktor genetis dan biologis berperan dalam perkembangan individu dan faktor-faktor itu dapat dikenali melalui sejumlah pengukuran struktur tubuh. Key Word Teori W.H Sheldon :mSomatotipe, Morphogenotipe, Phenotipe
  • Somatotipe mengukur morphogenotipe melalui pengukuran phenotipe.
  • Morphogenotipe adalah perkembangan bentuk dan struktur dari organisma
  • Phenotipe adalah karakteristik yang nampak
Konsep pengukuran jasmani model W.H Sheldon
Somatotipe performance test, yaitu menentukan morphogenotipe melalui pengukuran phenotipe dengan cara membuat foto-foto tubuh manusia dari muka dan samping sehingga didapatkan variabel2 yang merupakan dasar dari variasi jasmani. Ditemukan tiga komponen / dimensi jasmani :
  • Endomorphy
  • Mesomorphy
  • Ectomorphy
Istilah diatas dihubungkan dengan 3 lapisan pada pembentukan fetus manusia yaitu endoderm, mesoderm, ectoderm. Menurut Sheldon ada 3 tipe pokok keadaan jasmani :
  1. Type Endomorph Komponen endomorphy dominan dibandingkan 2 komponen yang lain. Ciri-ciri : Alat-alat atau organ-organ internal dan seluruh sistem digestif yang berasal dari endoderm sangat berperan. Secara fisik tampak : lembut, gemuk
  2. Tipe Mesomorph Komponen mesomorphy dominan dibandingkan komponen lain. Ciri-ciri : Bagian tubuh yang berasal dari mesoderm lebih berkembang. ( Otot, pembuluh darah, Jantung ). Secara fisik tampak : kokoh, keras, otot menonjol, tahan sakit, banyak ditemukan olahragawan, tentara.
  3. Tipe Ectomorph Komponen Ectomorphy dominan Ciri-ciri : Organ-organ ectoderm lebih berkembang seperti kulit dan sistem syaraf. Secara fisik terlihat : jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, otot tidak terlihat.

Perngaruh kondisi pisik dalam kepribadian

v  Henry A. Murray Teori Personologi
Terjadinya proses psikologis tergantung pada proses fosiologis. semua fenomena yang membangun kepribadian tergantung pada sistem syaraf pusat. Tanpa otak tak ada kepribadian. Otak memproses dan mengendalikan perasaan, kesadaran, ingatan , keyakinan, dan aspek kepribadian lainnya. Prinsip mencakup semua hal. Semua tingkah laku bertujuan untuk memperoleh kepuasan dengan meningkatkan tegangan.
Struktur kepribadian
Id : berisi impuls-impuls yang dibawa sejak lahir. Impuls itu ada yang bersifat positif dan negatif, contohnya ; amoral, kenikmatan (libido), empati, cinta. Ego : ego menjadi pusat pengatur tingkah laku, merencanakan tingkah laku secara sadar, dan mencari peluang untuk memperoleh kepuasan id yang positif. Superego : sebagai internalisasi nilai-norma-moral kultural yang terus berkembang sepanjang hayat dan merefleksi pengalaman manusia menjadi lebih dewasa.
Unit-unit tingkah laku
Pengertian Kepribadian
  1. Abstraksi teoritis, tidak hanya deskripsi tentang perilaku manusia
  2. Mengacu pada serangkaian kejadian sepanjang hidup manusia
  3. Mencerminkan elemen perilaku yang menetap, berulang, baru maupun unik
  4. Agen yang mengatur & memerintah individu
  5. “No brain no personality
Sifat dasar kepribadian :
Murray sangat berhati-hati menunjuk teorinya tentang personologi adalah bersifat sementara (tentatif) , yang tidak diharapkan menjadi akhir, dan mencakup-semua rumusan. Murray mengemukakan bahwa personologi itu sangat kompleks dan tergolong baru untuk dipahami melalui tingkat pemahaman kita.
Mengurangi kompleksitas perilaku ke unit struktural yang dapat doatur sedemikian rupa:
  • Proceeding/ Cara Bekerja
  • Serial
  • Schedule/ Jadwal
  • Need/ Kebutuhan
  • Press/ Tekanan
  • Thema
  • Unity-Thema



v  Teori Holisme dan Humansime Abraham Maslow
Maslow adalah seorang psikolog humanistik. Humanis tidak percaya bahwa manusia yang mendorong dan ditarik oleh kekuatan mekanik, salah satu dari rangsangan dan bala bantuan (behaviorisme) atau impuls naluriah sadar (psikoanalisis). Humanis berfokus pada potensi. Mereka percaya bahwa manusia berusaha untuk tingkat atas kemampuan. Manusia mencari batas-batas kreativitas, tertinggi mencapai kesadaran dan kebijaksanaan. Ini telah diberi label “berfungsi penuh orang”, “kepribadian sehat”, atau sebagai Maslow menyebut tingkat ini, “orang-aktualisasi diri.”
Maslow telah membuat teori hierarkhi kebutuhan. Semua kebutuhan dasar itu adalah instinctoid, setara dengan naluri pada hewan. Manusia mulai dengan disposisi yang sangat lemah yang kemudian kuno sepenuhnya sebagai orang tumbuh. Bila lingkungan yang benar, orang akan tumbuh lurus dan indah, aktualisasi potensi yang mereka telah mewarisi. Jika lingkungan tidak “benar” (dan kebanyakan tidak ada) mereka tidak akan tumbuh tinggi dan lurus dan indah. Maslow telah membentuk sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut, kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk memahami, apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Kebutuhan dasar Maslow adalah sebagai berikut:Teori Kebutuhan Maslow
1.  Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk kepuasan.
2.  Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
3.  Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
4.  Kebutuhan Esteem
Ketika tiga kelas pertama kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5.  Kebutuhan Aktualisasi Diri
Ketika semua kebutuhan di atas terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.” Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Maslow melihat manusia dari dua sisi. Yaitu suatu perasaan yang saling bertentangan. Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
  • Suatu usaha yang positif untuk berkembang
  • Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Contoh :
Pada suatu sisi seseorang dapat menerima dirinya sendiri dengan memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar.Tetapi di sisi lain setiap orang mempunyai berbagai perasaan takut misalnya : rasa takut untuk maju, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya. Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh hirarki.



Teori Kebutuhan Maslow


v   Teori Keunikan Individu oleh Gordon Allport
Allport mendefinikan kepribadian sebagai organisasi dinamis dalam diri manusia yang terdiri dari sistem-sistem psikofisis yang menentukan keunikan penyesuaian dirinya dengan lingkungan. Keunikan tersebut didasarkan pada faktor perkembangan diantaranya adalah usia KEPRIBADIAN menurut Allport adalah:…"sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya."
Dalam teori-teori kepribadian, kepribadian terdiri dari antara lain trait dan tipe (type). Trait sendiri dijelaskan sebagai konstruk teoritis yang menggambarkan unit/dimensi dasar dari kepribadian. Trait menggambarkan konsistensi respon individu dalam situasi yang berbeda-beda. Sedangkan tipe adalah pengelompokan bermacam-macam trait. Dibandingkan dengan konsep trait, tipe memiliki tingkat regularity dan generality yang lebih besar daripada trait.
Trait merupakan disposisi untuk berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku seseorang pada berbagai situasi. Teori trait merupakan teori kepribadian yang didasari oleh beberapa asumsi, yaitu:
1. Trait merupakan pola konsisten dari pikiran, perasaan, atau tindakan yang membedakan seseorang dari yang lain, sehingga:
      • Trait relatif stabil dari waktu ke waktu
      • Trait konsisten dari situasi ke situasi
2. Trait merupakan kecenderungan dasar yang menetap selama kehidupan, namun karakteristik tingkah laku dapat berubah karena:
      • ada proses adaptif
      • adanya perbedaan kekuatan, dan
      • kombinasi dari trait yang ada
Tingkat trait kepribadian dasar berubah dari masa remaja akhir hingga masa dewasa periode dari usia 18 sampai 30 tahun, orang sedang berada dalam proses mengadopsi konfigurasi trait yang stabil, konfigurasi yang tetap stabil setelah usia 30 tahun
Allport mengenalkan istilah central trait, yaitu kumpulan kata-kata yang biasanya digunakan oleh orang untuk mendeskripsikan individu. Central trait dipercaya sebagai jendela menuju kepribadian seseorang. Menurut Allport, unit dasar dari kepribadian adalah trait yang keberadaannya bersumber pada sistem saraf. Allport percaya bahwa trait menyatukan dan mengintegrasikan perilaku seseorang dengan mengakibatkan seseorang melakukan pendekatan yang serupa (baik tujuan ataupun rencananya) terhadap situasi-situasi yang berbeda. Walaupun demikian, dua orang yang memiliki trait yang sama tidak selalu menampilkan tindakan yang sama. Mereka dapat mengekspresikan trait mereka dengan cara yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat masing-masing individu menjadi pribadi yang unik. Oleh sebab itu Allport percaya bahwa individu hanya dapat dipahami secara parsial jika menggunakan tes-tes yang menggunakan norma kelompok.
Menurut Allport, faktor genetik dan lingkungan sama-sama berpengaruh dalam menentukan perilaku manusia. Bukan hanya faktor keturunan sendiri atau faktor lingkungan sendiri yang menentukan bagaimana kepribadian terbentuk, melainkan melalui pengaruh resiprokal faktor keturunan dan lingkungan yang memunculkan karakteristik kepribadian.
Sehubungan dengan adanya peran genetik dalam pembentukan kepribadian, terdapat 4 pemahaman penting yang perlu diperhatikan: Meskipun faktor genetik mempunyai peran penting terhadap perkembangan kepribadian, faktor non-genetik tetap mempunyai peranan bagi variasi kepribadian.
TRAITS MENURUT Alport





v  R. Cattel Teori Faktorial Analitik
Ia menaruh perhatian pada penemuan peneliti yang menggunakan metode-metode penelitian lainya, meskipun intisari pandangan didasarkan pada hasil-hasil analisis faktor karena dari sinilah ia mendapatkan variabel-variabel yang di anggap sangat penting untuk menerangkan tingkah laku manusia.
Hakikat Kepribadian: Struktur Sifat-sifat
Sistem konstruk-konstruk yang dikemukakan Cattell merupakan teori yang kompleks. Akan tetapi keadaan ini oleh Cattell hanya dianggap sebagai keadaan sementara, sebagaimana terungkap dari kutipan berikut: “pengetahuan kami tentang psikologi dinamik sebagian besar berasal dari metode klinis dan metode naturalistik dan baru yang kedua berasal dari eksperimen terkontrol, sedangkan dalam proses penempatan pada sebuah basis yang lebih kokoh dengan memakai metode-metode statistik yang lebih canggih”
Cattell melihat kepribadian sebagai suatu struktur sifat-sifat (traits) yang komleks dan terdiferensiasi, yang motivasinya sebagai besar tergantung pada salah satu gugus dari sifat-sifat ini, yang disebut dinamic traits atau sifat-sifat dinamik.

v  Psikologi biologis Hans Jurgen Eysenck
Teori kepribadian Eysenck memliki komponen biologis dan psikometris yang kuat. Namun ia yakin kalau kecanggihan psikometris saja tidak cukup untuk mengukur struktur kepribadian manusia dan bahwa dimensi kepribadian yang melewati analisis factor bersifat steril an tak bermakna kecuali mereka memiliki eksistensi biologis.
a.       Struktur Kepribadian
Berbicara tentang struktur kepribadian, Eysenck berpendapat bahwa kepribadian tersusun atas tindakan-tindakan, disposisi-disposisi yang terorganisasi dalam susunan hierarkis berdasarkan atas keumuman dan kepentingannya. Bila diurutkan dari yang paling tinggi dan paling mencakup ke yang paling rendah dan paling khusus adalah:
1)      Type, yaitu kumpulan dari trait, yang mewadahi kombinasi trait dalam satu dimensi yang luas.
2)      Trait, yaitu kumpulan kecenderungan kegiatan, koleksi respon yang saling berkaitan atau mempunyai persamaan tertentu. Ini adalah disposisi kepribadian yang paling penting dan permanen.
3)      Habitual Response, yaitu kumpulan respon spesifik, tingkah laku atau fikiran yang muncul kembali untuk merespon kejadian yang mirip.
4)      Spesific Response, yaitu tingkah laku yang secara actual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.

Dimensi-dimensi Kepribadian
Eysenck menemukan tiga dimensi tipe, yakni ekstraversi (E), neurotisme (N), dan psikotisme (P). Masing-masing dimensi saling asing, sehingga dapat berlangsung kombinasi antar dimensi secara bebas. Masing-masing tipe merupakan kumpulan dari 9 trait, sehingga semuanya ada 27 trait. Hamper semua 35 trait sumber primer dari Cattell sama dengan 27 trait dari Eysenck. Hirarki kebiasaan sangat banyak, mungkin ribuan, sedangkan hirarki respon spesifik tidak terhingga jumlahnya. Trait dari ekstraversi adalah: sosiabel, lincah, aktif, asertif, mencari sensasi, riang, dominan, besemangat, dan berani. Trait dari neurotisme adalah: cemas, tertekan, tegang, berdosa, harga diri rendah, irasional, maju, murung, dan emosional. Trait dari psikotisme adalah: agresif, dingin, egosentrik, impersonal, impulsive, antisocial, tak empatik, kreatif, dan keras hati.

b.      Dinamika Kepribadian
Yang disebut dengan dinamika kepribadian adalah mempelajari interaksi antar struktur dari kepribadian tertentu, yang dalam pembahasan kali ini adalah struktur kepribadian menurut tokoh Eysenck.. Sebagai contoh adalah adanya interaksi antara bagian kepribadian yang disebut sebagai specific response dan habitual response. Dimana yang disebut sebagai specific response yakni perilaku atau pikiran individual yang bisa mencirikan sebuah pribadi atau tidak, missal seorang siswa yang menyelesaikan tugas membaca. Sedangkan habitual response dapat dimaknai sebagai respon yang terus berlangsung di bawah kondisi yang sama, missal jika seorang siswa seringkali berusaha sampai suatu tugas selesai dikerjakannya. Habitual response ini dapat berubah-ubah ataupun dapay menetap.
.
c.       Pembentukan Kepribadian
Teori kepribadian Eysenck menekankan pada herediter sebagai factor penentu dalam perolehan trait ekstraversi, neurotisme, dan psikotisme (juga kecerdasan). Eysenck juga berpendapat, bahwa semua tingkah laku yang tampak –tingkah laku pada hirarki kebiasaan dan respon spesifik- semuanya (termasuk tingkah laku neurosis) dipelajari dari lingkungan. Eysenck berpendapat inti fenomena neurotis adalah reaksi takut yang dipelajari (terkondisikan). Hal itu terjadi manakala satu atau dua stimulus netral diikuti dengan perasaan sakit atau nyeri fisik maupun pdikologis. kalau traumanya sangat keras, dan mengenai seseorang yang factor hereditasnya rentan menjadi neurosis,
Sekali kondisioning ketakutan atau kecemasan terjadi, Menurut Eysenck, stimulus baru begitu saja dapat diikatkan dengan stimulus asli, sehingga orang mungkin mengembangkan cara merespon stimulus yang terjadi serta merta akibat adanya stimulus itu, tanpa tujuan fungsional. Eysenck menolak analisis psikodinamik yang memandang tingkah laku neurotic dikembangkan untuk tujuan mengurangi kecemasan.
Eysenck berpendapat bahwa sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan dalam bentuk tipe , trait (sifat) dan semua tingkah laku yang dipelajari dari lingkungan.Pola tingkah laku itu berasal dari interaksi fungsional dari empat sektor utama yang mengorganisir tingkah laku. Empat tingkatan hirarkis kepribadian menurut Eysenck, beturut-turut dari hirarki yang tinggi ke hirarki yang rendah: tipe – traits – habit – respon spesifik. Hirarki Tertinggi: Tipe (kumpulan trait) Hirarki Kedua : Trait, merupakan disposisi kepribadian yang penting dan permanen  Hirarki Ketiga : Kebiasaan tingkah laku atau berfikir, kumpulan respon spesifik Hirarki Terendah : Respon spesifik, tingkah laku yang secara aktual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.
Empat sektor utama dan Empat tingkatan hirarkis kepribadian menurut Eysenck
.

















c.       Paradigma kognitif
v  Konsep terpusat pada pribadi Carl roger
Rogers sangat kuat memegang asumsinya bahwa manusia itu bebas, rasional, utuh, mudah berubah, subjektif, proaktif, heterostatis, dan sukar dipahami . Pendekatan Fenomenologi dari Carl Rogers konsisten menekankan pandangan bahwa tingkah laku manusia hanya dapat dipahami dari bagaimana dia memandang realita hidup secara subyektif (subyektif experience of reality).
Pendekatan humanistik sangat menghargai individu sebagai organisme yang potensial. Setiap orang memiliki potensi berkembang mencapai aktualisasi diri.
Rogers lebih mementingkan dinamika dari pada struktur kepribadian. Namun demikian ada tiga komponen yang dibahas bila bicara tentang struktur kepribadian menurut Rogers, yaitu : organisme, medan fenomena, dan self.
1) Organime, mencakup :
a) Makhluk hidup
Organisme adalah makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya, tempat semua pengalaman dan segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalam kesadar setiap saat.
b) Realitas subjektif
Organisme menanggapi dunia seperti yang diamati atau dialaminya. Realita adalah medan persepsi yang sifatnya subjektif, bukan benar-salah.
c) Holisme
Organisme adalah kesatuan sistem, sehingga perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi atau bertujuan, yakni tujuan mengaktualisasi, mempertahankan, dan mengembangkan diri.
2) Medan fenomena (Phenomenal field)
Rogers mengartikan medan fenomena sebagai keseluruhan pengalaman, baik yang internal maupun eksternal, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Medan fenomena merupakan seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya.
Beberapa diskripsi yang menjelaskan pengertian Medan Fenomena :
a). Pengalaman internal (persepsi mengenai diri sendiri), pengalaman eksternal (persepsi mengenai dunia luar);
b). Meliputi pengalaman yang disimbolkan (symbolized) merupakan pengalaman disadari, Pengalaman yang disimbolkan tetapi diingkari atau terdistorsi (denied or distorted) merupakan pengalaman disadari, Pengalaman yang tidak disimbolkan atau diabaikan (ignored) merupakan pengalaman tidak disadari.
c). Semua persepsi bersifat subyektif, benae bagi dirinya sendiri,
d). Medan fenomena seseorang tidak dapat diketaui oleh orang lain, kecuali melalui melihat dari sudut pandang mereka (internal frame of reference)
3) Self
Self merupakan konsep pokok dari teori kepribadian Rogers, yang intinya adalah :
a) terbentuk melalui medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu;.
b) bersifat integral dan konsisten;
c) menganggap pengalaman yang tak sesuai dengan struktur self sebagai ancaman;
d) dapat berubah karena kematangan dan belajar.
b. Dinamika Kepribadian
Menurut Rogers, organisme mengaktualisasikan dirinya menurut garis-garis yang diletakkan oleh hereditas. Ketika organisme itu matang maka ia makin berdiferensiasi, makin luas, makin otonom, dan makin tersosialisasikan. Rogers menyatakan bahwa pada dasarnya tingkah laku adalah usaha organisme yang berarah tujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya sebagaimana dialami, dalam medan fenomena sebagaimana medan fenomena itu dipersepsikan
Rogers menegaskan bahwa secara alami kecenderungan aktualisasi akan menunjukkan diri melalui rentangan luas tingkah laku, yaitu :
1) Tingkah laku yang berakar pada proses fisiologis, termasuk kebutuhan dasar (makana, minuman, dan udara), kebutuhan mengembangkan dan memerinci fungsi tubuh serta generasi.
2) Tingkah laku yang berkaitan dengan motivasi psikologis untuk menjadi diri sendiri.
3) Tingkah laku yang tidak meredakan ketegangan tetapi justru meningkatkan tegangan, yaitu tingkah laku yang motivasinya untuk berkembang dan menjadi lebih baik.
c. Perkembangan kepribadia
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, otonom, sosial, sdan secara keseluruhan semakin aktualisasi diri. Rogers menyatakan bahwa self berkembang secar utuh-keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagian. Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap sesuai dengan struktur self sehingga dirinya berkembang menjadi pribadi yang berfungsi utuh.
Pribadi yang berfungsi utuh menurut Rogers adalah individu yang memakai kapasitas dan bakatnya, merealisasi potensinya, dan bergerak menuju pemahaman yang lengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh rentang pengalamannya. Rogers menggambarkan 5 ciri kepribadian yang berfungsi sepenuhnya sebagai berikut :
1) terbuka untuk mengalami (openess to experience);
2) hidup menjadi (existential living);
3) keyakinan organismik (organismic trusting);
4) pengalaman kebebasan (experiental freedom);
5) kreativitas (creativity)

Struktur Kepribadian menurut rogers








v  Belajar social albert bandura
               Bagi bandura prinsip belajar cukup untuk merubah dan meramalkan perubahan tingkah laku.kedua bandura menyatakan banyak asfek fungsi kepribadian yang melibatkan interaksi yang satu dengan yang lain.teori kepribadian yang memadai haruslah memperhatikan konteks social dimana tingkah laku itu diperoleh dan dipelihara. Teori belajar social dari bandura didasarkan pada konsep saling menentukan,tampa penguatan dan pengaturan diri.
               Menurut bandura perkembangan kepribadian ditentukan dengan belajar melalui observasi berikut inti dari  belajar social menurut bandura :
1.      Peniruan (modeling)
2.      Modeling tingkah laku baru
3.      Modeling mengubah tingkah laku lama
4.      Modeling simbolik
5.      Modeling kondisionik
               Adapun factor yang harus diperhatikan dalam proses belajar social adalah :Perhatian (attention proses), Refesentasi  Peniruan tingkah laku model dan Motivasi dan penguatan
               Dampak belajar social menurut albert bandura setiap resfon akan menimbukan banyak konsekueni baik positif ataupun negative. Adapun konsekuensi dari suatau resfon memiliki 3 fungsi yaitu: pemberi informasi,memotivasi tingkah laku dan penguat tingkah laku.serta adapun kemungkinan dampak yang ditimbulkan dari belajar social adalah : reaksi defresi,fobia dan agresi.
Kemungkinan damapak belajar social menurut  Albert bandura
v  Teori medan kurt lewin
A.    Teori medan lewin
Bagi Lewin, teori medan bukan suatu sistem psikologi baru yang terbatas pada suatu isi yang khas: teori medan merupakan sekumpulan konsep dengan dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis. menggolongkan teori medan sebagai “suatu metode untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan untuk membangun konstruk-konstruk ilmiah”
Ciri ciri utama dari teori Lewin, yaitu :
1. Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada waktu tingkah laku itu terjadi
2. Analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari mana bagian bagian komponennya dipisahkan
3. Orang yang kongkret dalam situasi yang kongkret dapat digambarkan secara matematis.
Konsep konsep teori medan telah diterapkan Lewin dalam berbagai gejala psikologis dan sosiologis, termasuk tingkah laku bayi dan anak anak , masa adolsen , keterbelakangan mental, masalah masalah kelompok minoritas, perbedaan perbedan karakter nasional dan dinamika kelompok.

B. Struktur Kepribadian
Lewin menggambarkan pribadi itu dengan menggunakan definisi konsep-konsep struktural secara spasial. Dengan cara ini. Pemisahan pribadi dari yang lain-lainnya di dunia dilakukan dengan menggambarkan suatu figur yang tertutup. Batas dari figur menggambarkan batas batas dari entitas yang dikenal sebagai pribadi. Segala sesuatu yang terdapat dalam batas itu adalah P (pribadi): sedangkan segala sesuatu yang terdapat di luar batas itu adalah non-P.
Lingkaran dalam elips ini bukan sekedar suatu ilustrasi atau alat peraga, melainkan sungguh-sungguh merupakan suatu penggambaran yang tepat tentang konsep-konsep struktural yang paling umum dalam teori Lewin, yakni pribadi, lingkungan psikologis dan ruang hidup.
a. Ruang Hidup
Ruang hidup mengandung semua kemungkinan fakta yang dapat menentukan tingkah laku individu. Ruang hidup meliputi segala sesuatu yang harus diketahui untuk memahami tingkah laku kongkret manusia individual dalam suatu lingkungan psikologis tertentu pada saat tertentu. Tingkah laku adalah fungsi dari ruang hidup.
b. Lingkungan Psikologis
Meskipun pribadi dikelilingi oleh lingkungan psikologisnya, namun ia bukanlah bagian atau termasuk dalam lingkungan tersebut. Lingkungan Psikologis berhenti pada batas pinggir elips, Tetapi batas antara pribadi dan lingkungan juga bersifat dapat ditembus. Hal ini berarti fakta fakta lingkungan dapat mempengaruhi pribadi.
c. Pribadi
Menurut Lewin, pribadi adalah heterogen, terbagi menjadi bagian bagian yang terpisah meskipun saling berhubungan dan saling bergantung. Daerah dalam personal dibagi menjadi sel sel. Sel sel yang berdekatan dengan daerah konseptual motor disebut sel sel periferal ;p; sel sel dalam pusat lingkaran disebut sel sel sentral,s.
C. Dinamika Kepribadian
Konsep-konsep dinamika pokok dari Lewin yakni kebutuhan energi psikis, tegangan , kekuatan atau vektor dan valensi. Konstruk konstruk dinamik ini menentukan lokomosi khusus dari individu dan cara ia mengatur struktur lingkungannya, Dinamika kepribadian menrut Kurt Lewin:
1. Enerji
Menurut Lewin manusia adalah system energi yang kompleks. Energi muncul dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Tetapi ketidakseimbangan dalam tegangan juga bias terjadi antar region di system lingkungan psikologis.
2. Tegangan
Tegangan ada dua yaitu tegangan yang cenderung menjadi seimbang dan cenderung untuk menekan bondaris system yang mewadahinya.
3. Kebutuhan
Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup pengertian motif, keinginan dan dorongan. Menurut Lewin kebutuhan ada yang bersifat spesifik yang jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan spesifik manusia.

D. Perkembangan Kepribadian
Menurut Lewin hakekat Perkembangan Kepribadian itu adalah :
1. Diferensiasi
Yaitu semakin bertambah usia, maka region region dalam pribadi seseorang dalam LP-nya akan semakin bertambah. Begitu pula dengan kecakapan kecakapan/ keterampilan keterampilannya. Contoh : orang dewasa lebih pandai menyembunyikan isi hatinya daripada anak-anak (region anak lebih mudah ditembus).
2. Perubahan dalam variasi tingkah lakunya
3. Perubahan dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.
4. Bertambah luas arena aktivitas
contoh: Anak kecil terikat oleh masa kini sedangkan orang dewasa terikat oleh masa kini, masa lampau dan masa depan.
5. Perubahan dalam realitas. Dapat membedakan yang khayal dan yang nyata, pola berpikir meningkat, contohnya dari pola berpikir assosiasi menjadi pola berpikir abstrak.

STRUKTUR KEPRIBADIAN KURT LEWIN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkHaUZSs9qA-OW5gPMPDvUZLUtPLJcpArG2d3j3UsGvZQfiCAAUvAATtcBYKKkOr4BJKEHacmKEWHVHJ51Gesov_NvbdfwZSWLNbk3sElZb4I31LS1UlrZVAZl2PvB1uphFxGQ3xEXYH9j/s320/untitled.JPG

Wasalam……….
Alhamduliah ^_^
Terimakasih………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar