1. Apa yang dimaksud
psikologi kepribadian ??
Jawab
:
·
Psikologi kepribadian adalah salah satu bagian dari ilmu
psikologi yang mempelajari tentang kepribadian serta berbagai permasalahannya.
·
Secara bahasa Psikologi Kepribadian berasal
dari dua akat yaitu Psikologi dan Kepribadian. Psikolgi berasal
dari dua kata yaitu Psiko (jiwa) dan logos (ilmu) secara bahasa
psikologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang jiwa. Namu secara terminology
psikologi dapat diartikan sebagi
ilmu yang membahas tentang jiwa yang diaktualisasikan dengan tingkah lakunya. Sedangkan kepribadian adalah
kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai
tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman.
Psikologi kepribadian adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi yang
mengambarkan,membahas dan mempelajarai
organisasi tingkah laku individu sebagai bentuk aktualisasi
kepribadiannya secara logis,empiris,sitematis
dan mudah dipahami
2. Jelaskan istilah yang berkaitan dengan kepribadan serta
persamaan dan perbedaannya !
Istilah yang berdekatan
maknanya antara lain :
·
Personality (kepribadian);
penggambaran perilaku secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative)
·
Character (karakter);
penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk)
baik secara ekspilit maupun implisit.
·
Disposition (watak); karakter
yang telah dimiliki dan sampai sekarang belum berubah.
·
Temperament (temperament);
kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologic atau fisiologik,
disposisi hereditas.
·
Traits (sifat); respons yang
senada (sama) terhadap kelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun
waktu yang (relatif) lama.
·
Type-Attribute (ciri): mirip
dengan sifat, namun dalam kelompok stimulasi yang lebih terbatas.
·
Habit (kebiasaan): respon yang
sama cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula.
3.
Jelaskan secara rinci tentang teori-teori psikologi
kepribadian berikiut secara rinci !
a.
Paradigm psikoanalisis
v Psikoanalisis
klasik Sigmund preud
Menurut Freud, kehidupan jiwa
memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (Conscious), pra
sadar (Preconscious), dan tidak sadar (Unconscious). Alam
sadar adalah apa yang anda sadari pada saat tertentu, penginderaan
langsung, ingatan, persepsi, pemikiran, fantasy, perasaan yang anda miliki.
Terkait erat dengan alam sadar ini adalah apa yang dinamakan Freud dengan alam pra
sadar, yaitu apa yang kita sebut dengan saat ini dengan 'kenangan yang
sudah tersedia' (available memory), yaitu segala sesuatu yang dengan
mudah dapat di panggil ke alam sadar, kenangan-kenangan yang walakupun tidak
anda ingat waktu berpikir, tapi dapat mudah dengan mudah dipanggil lagi. Adapun
bagian terbesar adalah alam bawah sadar (Unconscious mind).
Id (Is
[Latin], atau es [Jerman]) Id adalah kepribadian yang dibawa sejak lahir.
Dari Id ini akan muncul ego dan super-ego. Saat dilahirkan, Id berisi semua
aspek psikologis yang diturunkan, seperti insting, impuls dan drive. Id berada
dan beroperasi dalam daerah unconscious,
The Ego
(Das Ich [Jerman]), ego berkembang dari Id agar orang mampu menangani
realitas; sehingga ego beroperasi mengikuti prinsip realita (reality
principle); usaha memperoleh kepuasan yang dituntut Id dengan mencegah
terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan obyek yang
nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan. Ego
adalah eksekutif (pelaksana) dari kepribadian, yang memiliki
dua tugas utama; pertama, memilih stimulasi mana yang hendak direspon dan atau
insting mana yang akan dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan. Kedua,
menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan
tersedianya peluang yang resikonya minimal.
The Superego (Das Ueber
Ich[Jerman]), adalah kekuatan moral dan
etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai prinsip idealistic (idealistic
principle) sebagai lawan dari prinsip kepuasan Id dan prinsip realistik
dari ego. Superego berkembang dari ego, dan seperti ego dia tidak mempunyai
enerji sendiri. Sama dengan ego, superego beroperasi di tiga daerah kesadaran.
Namun berbeda dengan ego, dia tidak mempunyai kontak dengan dunia luar (sama
dengan Id) sehingga kebutuhan kesempurnaan yang dijangkaunya tidak realistik
(Id tidak realistik dalam memperjuangkan kenikmatan).
Dinamika kepribadian
Freud
memandang manusia sebagai system yang kompleks memakai energy untuk kegiatannya
termasuk hal yang berkaitan dengan jiwa atau psikologik.energi yang ditransformnya
melalui id beserta instingnya. Isnting adalah sumber energy. Energy insting
dapat dijelaskan dari sumber (soure),tujuan (aim),objek (object)
dan daya dorong (impetus)
Perkembangan Kepribadian
Freud adalah teoritis pertama
yang memusatkan perhatiannya kepada kepribadian, dan menekankan pentingnya
peran masa bayi dan awal-awal dalam pembetukan karakter seseorang. Freud yakin
dasar kepribadian sudah terbentuk pada usia 5 tahun, dan perkembangan
kepribadian sesudah usia 5 tahun sebagian besar hanya merupakan elaborasi dari
struktur dasar tadi. Tehnik psikoanalisis mengeksplorasi jiwa pasien antara
lain dengan mengembalikan mereka ke pengalaman masa kanak-kanak.
Freud membagi perkembangan
kepribadian menjadi tiga tahapan, yakni tahap infantile (0-5 tahun), tahap
laten (5-12 tahun), dan tahap genital (>12 tahun). Tahap infantile yang
paling menentukan dalam pembentukan kepribadian, terbagi dalam tiga fase, yakni
fase oral, fase anal, fase falis.
Fase Oral berlangsung
dari usia 0 sampai 18 bulan. Titik kenikmatan terletak pada mulut, dimana
aktifitas yang paling utama adalah menghisap dan menggigit.
Tahap Anal yang
berlangsung dari usia 18 bulan sampai 3-4 tahun. Titik kenikmatan di tahap ini
adalah anus. Memegang dan melepaskan sesuatu adalah aktifitas yang paling
dinikmati.
Tahap Phallic
berlangsung antara usia 3 sampai 5, 6 atau 7 tahun. Titik kenikmatan di tahap
ini adalah alat kelamin, sementara aktivitas paling nikmatnya adalah
masturbasi.
Tahap Laten
berlangsung dari usia 5, 6, atau 7 sampai usia pubertas ( sekitar 12 tahun ).
Dalam tahap ini, Freud yakin bahwa rangsangan-rangsangan seksual ditekan
sedemikian rupa demi proses belajar
Tahap Genital dimulai
pada saat usia pubertas, ketika dorongan seksual sangat jelas terlihat pada diri
remaja, khususnya yang tertuju pada kenikmatan hubungan seksual. Mastrubasi,
seks, oral, homo seksual dan kecenderungan-kecenderungan seksual yang kita
anggap biasa saat ini, tidak dianggap Freud sebagai seksualitas yang normal.
Sruktur kepribadian
Perkembangan kepribadian
Dinamika kepribadian
v Psikoanalisis carl
gustav jung
Konsep-konsep Kepribadian
Menurut Carl Gustav Jung ada tiga macam, yaitu Personality Function, Psyche
adalah merupakan gabungan atau jumlah dari keseluruhan isi mental, emosional
dan spiritual seseorang, dan Self adalah Kepribadian Total (total personality)
baik Kesadaran maupun Bawah Sadar. Ia memandang manusia sangatlah unik karena
mempunyai begitu banyak Kepribadian yang beragam antara individu satu dengan
individu lainnya. Jung membedakan istilah antara Ambang Sadar (Subconscious)
dan Bawah Sadar (Unconscious).
Menurut
Jung, psyche adalah kesatuan yang di dalamnya terdapat semua pikiran, perasaan
dan tingkah laku baik yang disadari maupun tidak disadari yang saling
berinteraksi satu sama lainnya. Struktur psyche menurut Jung terdiri dari :
1. Ego
`Ego
merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan
perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir
perasaan identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan
tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh
orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat
ia sadar pada dirinya.
2. Personal
Unconscious
Struktur
psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari
pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan
dengan cara repression atau suppression..
3. Collective
Unconscious
Merupakan
gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang yang
tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies tersendiri
tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya. Collective
unconscious terdiri dari beberapa Archetype, yang merupakan ingatan ras akan
suatu bentuk pikiran universal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Empat
archetype yang penting dalam membentuk kepribadian seseorang adalah :
a.
Persona yang merupakan topeng yang dipakai manusia sebagai respon terhadap
tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat serta terhadap kebutuhan
archetypal sendiri.
b.
Anima & Animus merupakan elemen kepribadian yang secara psikologis
berpengaruh terhadap sifat bisexual manusia. Anima adalah archetype sifat
kewanitaan / feminine pada laki-laki, sedangkan Animus adalah archetype sifat
kelelakian / maskulin pada perempuan.
c.
Shadow adalah archetype yang terdiri dari insting-insting binatang yang
diwarisi manusia dalam evolusinya dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah
kebentuk yang lebih tinggi.
d.
Self, yang secara bertahap menjadi titik pusat dari kepribadian yang secara psikologis
didefinisikan sebagai totalitas psikis individual dimana semua elemen
kepribadian terkonstelasi disekitarnya. Self membimbing manusia kearah
self-actualization, merupakan tujuan hidup yang terus-menerus diperjuangkan
manusia tetapi jarang tercapai.
Tipologi Jung
Tipologi Jung
Menurut
teori psikoanalisa dari Jung ada dua aspek penting dalam kepribadian yaitu
sikap dan fungsi. Sikap terdiri dari introvert dan ekstrovert, sedangkan fungsi
terdiri dari thinking, feeling, sensing dan intuiting. Dari kedelapan hal ini
maka diperoleh tipologi Jung, yaitu :
a.
Introversion-Thinking
Orang
dengan sikap yang introvert dan fungsi thinking yang dominan biasanya tidak
memiliki emosi dan tidak ramah serta kurang bisa bergaul. Hal ini terjadi
karena mereka memiliki kecenderungan untuk memperhatikan nilai abstrak
dibandingkan orang-orang dan lingkungan sekitarnya
b.
Extraversion-Thinking
Contoh
orang dengan sikap extrovert dan fungsi thinking yang dominan adalah ilmuwan
dan peneliti. Mereka memiliki kecenderungan untuk muncul seorang diri, dingin
dan sombong. Seperti pada tipe pertama, mereka juga me-repress fungsi feeling.
Kenyataan yang obyektif merupakan aturan untuk mereka dan mereka menginginkan
orang lain juga berpikir hal yang sama.
c.
Introversion-Feeling
Orang
dengan introversion-feeling berpengalaman dalam emosi yang kuat, tapi mereka
menutupinya. Contoh orang dengan sikap introvert dan fungsi feeling yang
dominan adalah seniman dan penulis, dimana mereka mengekspresikan perasaannya
hanya dalam bentuk seni..
d.
Extraversion-Feeling
Pada
orang dengan sikap extraversion dan fungsi feeling yang dominan perasaan dapat
berubah sebanyak situasi yang berubah. Kebanyakan dari mereka adalah aktor.
Mereka cenderung untuk emosional dan moody tapi terkadang sikap sosialnya dapat
muncul.
e.
Introversion-Sensation
Orang
ini cenderung tenggelam dalam sensasi fisik mereka dan untuk mencari hal yang
tidak menarik dari dunia sebagai perbandingan. Biasanya mereka adalah
orang-orang yang tenang, kalem, self-controlled, tapi mereka juga membosankan
dan kurang bisa berkomunikasi.
f.
Extraversion-Sensation
Orang
dengan tipe ini biasanya adalah businessman. Mereka biasanya realistik,
praktis, dan pekerja keras. Mereka menikmati apa yang dapat mereka indrai dari
dunia ini, menikmati cinta dan mencari kegairahan. Mereka mudah dipengaruhi
oleh peraturan dan mudah ketagihan pada berbagai hal.
g.
Introversion-Intiuting
Pemimipi,
peramal, dan orang aneh biasanya adalah orang dengan sikap introvert dan fungsi
intuitif yang dominan. Mereka terisolasi dalam gambaran-gambaran primitif yang
artinya tidak selalu mereka ketahui namun selalu muncul dalam pikiran mereka.
Mereka memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, tidak praktis
namun memiliki intuisi yang sangat tajam dibandingkan orang lain.
h.
Extraversion-Intuiting
Penemu
dan pengusaha biasanya memiliki sikap extravert dan fungsi intuitif yang
dominan, mereka adalah orang-orang yang selalu mencari sesuatu yang baru.
Mereka sangat baik dalam mempromosikan hal-hal yang baru. Namun mereka tidak
dapat bertahan pada satu ide, pekerjaan maupun lingkungan karena sesuatu yang
baru merupakan tujuan hidup mereka.
Tahap Perkembangan Kepribadian Jung
Tahap
perkembangan kepribadian Jung terdiri dari 4 tahap, yaitu childhood, youth dan
young adulthood, middle age dan old age. Pada tahap kedua menekankan akan
adaptasi terhadap kehidupan social dan ekonomi. Jung memperlihatkan
ketertarikannya pada tahap perkembangan kepribadian ketiga yaitu middle age,
karena disini terdapat proses yang penting dari puncak dari individuation dan
orang mulai merubah kepedulian terhadap materi menjadi kepedulian spiritual.
v Psikologi
individual Alfred adler
Berbeda secara tajam dengan pandangan Freud
bahwa tingkah laku manusia di dorong oleh insting- insting yang di bawa sejak
lahir dengan aksioma pokok. Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama
dimotivasikan oleh dorongan-dorongan sosial. Dorongan sosial adalah sesuatu
yang dibawa sejak lahir, meskipun tipe-tipe khusus berhubungan dengan orang dan
pranata-pranata sosial yang berkembang di tentukan oleh corak masyarakat tempat
orang itu dilahirkan.
Ciri-
Ciri teori Adler:
1. Adler menekankan minat sosial.
2. Konsep Adler mengenai konsep diri yang kreatif.
3. Tekanannya pada keunikan kepribadian.
1. Adler menekankan minat sosial.
2. Konsep Adler mengenai konsep diri yang kreatif.
3. Tekanannya pada keunikan kepribadian.
Isi segi pandangan Adler adalah sebagai berikut:
1. Finalisme Fiktif.
Manusia hidup dengan banyak cita- cita yang semata- mata bersifat fiktif, yang
tidak ada padanannya dalam kenyataan. Adler menemuka ide bahwa manusia lebih
dimotivasikan oleh harapan- harapannya tentang masa depan dari pada pengalaman-
pengalaman masa lampaunya. Adler tidak percaya pada nasip maupun takdir, bentuk
perjuangan cita- cita yang mempengaruhi tingkah laku sekarang.
2. Perjuangan Ke Arah Superioritas. Adler menggantikan “ hasrat akan kekuasaan”
dengan “perjuangan ke arah superioritas”. Ada 3 tahap dalam pemikiran Adler
tentang tujuan final manusia, yakni: menjadi agresif, menjadi berkuasa, dan
menjadi superior. Superior yang dimaksudkan Adler adalah sesuatu yang sangat
mirip dengan konsep Jung tentang diri atau konsep aktualisasi diri dari
Goldstein. Superior adalah perjuangan menuju ke arah kesempurnaan. Dari lahir
sampai mati , perjuangan ke arah superioritas itu membawa sang pribadi ke satu
tahap perkembangan ke perkembangan berikutnya yang lebih tinggi. Misalnya orang
yang neurotik, memperjuangkan harga diri dan kekuasaan dengan kata lain
menonjolkan egoistik , sedangkan orang normal memperjuangkan tujuan yang
terutama bersifat sosial.
3. Perasaan Inferioritas dan
Kompensasi.
Perasaan inferior yakni perasaan yang muncul akibat kekurngan psikologis atau
sosial yang dirasakan secara subjektif maupun perasaan yang muncul dari
kelemahan atau cacat tubuh nyata. Selanjutnya Adler mengamati orang yang
mempunyai organ cacat sering kali berusaha mengkompensasikan kelemahan itu
dengan jalan memperkuatnya denga latihan intensif. Adler menyatakan bahwa
perasaan inferioritas bukan suatu pertanda abnormalitas, melaikan bentuk
penyempurnaan dalam kehidupan manusia.
4. Minat Kemasyarakatan. Menurut arti yang terdalam, minat sosial berupa
individu membantu masyarakat mencapai tujuan terciptanya masyarakat yang
sempurna. Minat sosial merupakan kompensasi sejati dan tak dapat dielakkan bagi
semua kelemahan alamiah manusia. Adler yakin bahwa minat sosial adalah bawaan,
manusia adalah makhluk sosial menurut kodratnya, bukan karena kebiasaan
belaka.. Kecenderungan yang di bawa sejak lahir tidak bisa muncul secara
spontan, tetapi harus ditumbuhkan lewat bimbingan dan latihan. Manusia
dimotivasikan oleh minat sosial bawaan yang menyebabkan dia menempatkan
kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
5. Gaya Hidup. Inilah slogan dari kepribadian Adler. Gaya hidup
adalah prinsisp sistem dengan mana kepribadian individual berfungsi. Itulah
prinsip yang menjelaskan keunikan seseorang. Gaya hidup terbentuk sangat dini
pada masa anak- anak pada usia 4 atau 5 tahun, sejak itu pengalaman- pengalaman
diasimilasikan dan digunakan sesuai gaya hidup yang unik. Gaya hidup sebagian
besar ditentukan oleh inferioritas khusus, entah kayalan atau nyata yang
dimiliki seseorang. Gaya hidup merupakan kompensasi dari suati inferioritas
khusus. Apabila anak memiliki kelemahan fisik maka gaya hidup akan berwujud
melakukan hal agar fisik kuat.
6. Diri Kreatif. Konsep ini merupakan puncak prestasi Adler
sebagai teroritikus kepribadian. Diri kreatif merupakan jembatan antara
stimulus- stimulus yang menerpa seseorang dan respon- respon yang diberikan
orang yang bersangkutan terhadap stimulus itu. Pada hakikatnya , doktrin
tentang diri kreatif itu menyatakan bahwa manusia membentuk kepribadiannya
sendiri. Manusia membagun kepribadiannya dari bahan mentah hereditas dan
pengalaman.
7.
Penelitian Khas dan Metode Penelitian. Observasi empiris Adler dilakukan di likunga terapeutik,
dan paling banyak berupa rekonstruksi tentang masa lampau sebagai mana diingat
oleh pasien dan penilaian- penialaian atas tingkah laku sekarang berdasarkan
laporan- lapora verbal.
8. Urutan Kelahiran dan
Kepribadian.
Sejalan dengan perhatiannya terhadap penentu sosial kepribadian, Adler
mengamati bahwa kepribadian anak sulung , anak tengah dan anak bungsu dalam
satu keluarga akan berlainan. Anak pertama mendapat banyak perhatian sampai
anak kedua lahir, kemudian dia harus diturunkan dari posisi yang menyenangkan
itu , harus membagi kasih sayang orang tua dengan bayi yang baru lahir.hal ini
menyebabkan anak sulung bertingkah laku macam-macam. Gagasan
Adler tentang karakteristik kepribadian sebagai fungsi dari urutan kelahiran.
Anak
sulung atau anak pertama
|
Anak
tengah atau anak kedua
|
Anak
bungsu atau anak terakhir
|
Anak
tunggal
|
||||
SITUASI DASAR
|
|||||||
Mendapatkan
perhatian penuh dari orang tua sampai anak yang kedua lahir
|
Memiliki daya
saing terhadap kakaknya, dan harus berbagi perhatian dari awal.
|
Mendpatkan banyak
perhatian dari kakak-kakaknya, dan dimanjakan.
|
Menerima
perhatian penuh dari orang tua, cenderung bersaing dengan ayah, dimanjakan.
|
||||
KELEBIHAN-KELEBIHANNYA
|
|||||||
Bertanggung
jawab, melindungi, dan mudah bersosialisasi.
|
Ambisius, dan
dapat menyesuaikan diri dengan baik dibandingkan kakak atau adiknya.
|
Banyak kesempatan
untuk bersaing dan terpacu melebihi kakak-kakaknya
|
|||||
KEKURANGANNYA
|
|||||||
Merasa tidak
aman, bermusuhan, dan pesimis.
|
Memberontak dan
iri hati, dan kesulitan dalm berasumsi.
|
Merasa rendah
diri, dan merasa tidak mampu untuk menyesuaikan diri.
|
Takut tersaingin
oleh orang lain, dan merasa segala sesuatu yang dilakukan benar.
|
||||
v Psikoanalisis
kontemporererik H erikson
Teori Erik Erikson (Tahapan
Pembangunan Psikososial) tentang delapan tahap perkembangan manusia adalah
salah satu teori terbaik yang dikenal dalam psikologi. Sementara teori
didasarkan pada tahapan Freud tentang perkembangan psikoseksual, Erikson memilih
untuk fokus pada pentingnya hubungan sosial pada pengembangan kepribadian.
Teori ini juga melampaui masa kanak-kanak untuk melihat perkembangan di seluruh
umur.
Perkembangan
kepribadian dalam teori psikoanalisis Erickson
Tahap 1. Trust vs Mistrust (percaya vs tidak percaya)
* Terjadi pada usia 0 s/d 18
bulan
Tahap 2. Otonomi (Autonomy) VS malu dan ragu-ragu
(shame and doubt)
• Terjadi pada usia 18 bulan
s/d 3 tahun
Tahap 3. Inisiatif (Initiative) vs rasa bersalah
(Guilt)
• Terjadi pada usia 3 s/d 5
tahun.
• masa usia prasekolah mulai
menunjukkan kekuatan dan kontrolnya akan dunia melalui permainan langsung dan
interaksi sosial lainnya.
Tahap 4. Industry vs inferiority (tekun vs rasa rendah
diri
• Terjadi pada usia 6 s/d
pubertas.
• Melalui interaksi sosial,
anak mulai mengembangkan perasaan bangga terhadap keberhasilan dan kemampuan
mereka.
Tahap 5. Identity vs identify confusion (identitas vs
kebingungan identitas)
• Terjadi pada masa remaja,
yakni usia 10 s/d 20 tahun
• Selama remaja ia mengekplorasi
kemandirian dan membangun kepakaan dirinya.
• Anak dihadapkan dengan
penemuan siapa, bagaimana, dan kemana mereka menuju dalam kehidupannya
Tahap 6. Intimacy vs isolation (keintiman vs
keterkucilan)
• Terjadi selama masa dewasa
awal (20an s/d 30an tahun)
• Erikson percaya tahap ini
penting, yaitu tahap seseorang membangun hubungan yang dekat & siap
berkomitmen dg orang lain.
Tahap 7. Generativity vs Stagnation (Bangkit vs
Stagnan)
• Terjadi selama masa
pertengahan dewasa
• Selama masa ini, mereka
melanjutkan membangun hidupnya berfokus terhadap karir dan keluarga.
Tahap 8. Integrity vs depair (integritas vs putus asa)
• Terjadi selama masa akhir
dewasa
• cenderung melakukan cerminan
diri terhadap masa lalu.
Tahapan
perkembangan menurut erikson
v Psikologi
interpersonsl harry stack sulivan
Sullivan
membagi usia manusia menjadi tujuh tahap perkembangan. Di setiap tahap
perkembangan orang mengahadapi masalah hubungan interpersonal yang
berbeda-beda, sehingga bentuk bahaya yang berasal dari hubungan interpersonal
itu juga berbeda-beda.Perubahan kepribadian dapat terjadi kapan saja, tetapi
yang paling sering terjadi pada masa transisi dari tahap satu ke tahap
berikutnya. Garis batas antar tahap itu ditunjuk karena secara umum pada saat
itu terjadi perubahan kepribadian yang signifikan, sehingga dalam kenyataan
lebih penting daripada tahap itu sendiri.
1. Bayi
(infancy); 0-18 bulan
Bayi menjadi
manusia berkat kelembutan kasih sayang yang diterima dai pemeran keibuan.
Perhatian utama bayi adalah makan, sehingga obyek pertama yang menjadi pusat
perhatiannya adalah puting susu ibu (atau puting botol). Paling tidak
menimbulkan tiga image, sesuai dengan pengalaman bayi dengan puting itu.
2. Anak
(childhood); 1,5-4 tahun
Tahap
anak dimulai dengan perkembangan bicara dan belajar berfikir sinaksis, serta
perluasan kebutuhan untuk bergaul dengan kelompok sebaya. Perkembangan bahasa
memungkinkan fusi berbagai personifikasi.Anak mulai belajar menyembunyikan
aspek tingkah laku yang diyakininya dapat menimbulkan kecemasan atau hukuman.
Misalnya, mereka belajar melakukan rasionalisasi (memberi alasan palsu)
mengenai segala hal yang sudah mereka kerjakan atau sedang mereka rencanakan.
Mereka memiliki tampilan seolah-olah (as if performance),
3. Remaja
Awal (Juvenile); 4-10 tahun
Tahap
juvenil (remaja awal) berlangsung sepanjang usia sekolah dasar sampai anak
membutuhkan persahabatan yang akrab, sekitar usia 10 tahun. Perkembangan
penting dalam tahap ini adalah loncatan sosial ke depan, anak belajar
kompetisi, kompromi, kerja sama, dan memahami makna perasaan kelompok. Tahap
ini juga ditandai dengan munculnya konsepsi tentang orientasi hidup, suatu
rumusan atau wawasan tentang :
- Kecendrungan atau kebutuhan untuk berintegrasi yang biasanya memberi ciri pada hubungan antar pribadinya.
- Keadaan-keadaan yang cocok untuk pemuasan kebutuhan dan relatif bebas dari kecemasan.
- Tujuan-tujuan jangka panjang yang untuk mencapainya orang perlu menangguhkan kesempatan-kesempatan menikmati kepuasan jangka pendek.
4.
Preadolesen (Preadolescence); 8/10-12 tahun
Periode ini sangat singkat, tetapi sangat penting.
Preadolesen ditandai oleh awal kemampuan bergaul akrab dengan orang lain
bercirikan persamaan yang nyata dan saling memperhatikan. Kebahagiaan dan
perasaan berharga dari teman “chum” tersebut menjadi lebih penting dari pada
kesenangan diri sendiri.
5.
Adolesen Awal (Early Adolescence); 12-16
tahun
Pada tahap ini pola aktifitas seksual yang memuaskan
seharusnya sudah dapat dimiliki. Banyak problem yang muncul pada periode ini
merefleksikan konflik antar tiga kebutuhan dasar : keamanan (bebas dari
kecemasan), keintiman (pergaulan akrab dengan seks lain) dan kepuasan seksual.
6.
Adolesen Akhir (Late Adolescence); 16-20
tahun
Periode ini berakhir sampai pemuda mengenal kepuasan tanggung
jawab dari kehidupan sosial dan warga negara dewasa. Selama periode ini,
pengalaman semakin banyak terjadi pada tingkat berfikir sintaksis. Mereka harus
memperluas pemahamannya mengenai sikap hidup orang lain, pemahamannya mengenai
tingkat saling ketergantungan dalam hidup, dan cara menangani berbagai masalah
interpersonal. Tahap ini ditandai dengan pemantapan hubungan cinta dengan satu
pasangan. Namun menurut Sullivan perkembangan luar biasa tinggi dalam hubungan
cinta dengan orang lain bukan tujuan utama kehidupan, tetapi sekedar sumber
utama kepuasan hidup.
Jika orang memasuki tahap ini dengan inflasi sistim-self,
menghadapi kecemasan di banyak ranah kehidupan, mereka mungkin akan mengalami
beberapa masalah dalam tahap ini, seperti personifikasi yang tidak tepat (innaccurate
personifications) dan berbagai jenis keterbatasan hidup, yang meliputi
pandangna yang tidak realistik mengenai diri, pandangan mengenai orang lain
yang stereotip, dan tingkah laku menolak kecemasan yang merusak kebebasan
seseorang.
7.
Kemasakan (Maturity); >20 tahun
Setiap prestasi penting tahap yang terdahulu akan menjadi
bagian penting dari kepribadian masak. Jadi dewasa yang masak hendaknya sudah
belajar memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang penting; bekerja sama dan
berkompetisi dengan orang lain, mempertahankan hubungan dengan orang lain yang
memberi kepuasan intimasi dan seksual, dan berfungsi secara efektif di
masyarakat dimana dia berada. Menurut Sullivan, diantara pencapaian-pencapaian
itu, intimasi yang paling penting.
v
Psikologi ego Anna Freud,Heinz Hartman dan Robert
r white
Anna
freud mengembangkan system diagnosis
yang memntingkan pembentukan kepribadian dalam tahap perkembangan serta
ancaman,ancamannya terhadap perkembangan kepribadian serta solusi untuk
memcahkan berbagai permasalahan dalam kepribadian. Dampaknya anna keluar dari
konsep klasik yaitu neorosis dan perang yang tidak disdadari antara
id,egeo dan super ego. Anak mengalami gangguan
yang berkenaan dengan kerentanan alami dalam usaha mengembangkan diri.
Anna
freud sangat mementingkan realitas social dalm pmbntukan kepribadian seorang
anak, karena anak mudah terpengaruh oleh realitas ekternal dirinya. Anna
mempeluas mekanisme pertahanan diri (defndsif mechanism) yang berbeda
dengan sigmeun freud yaitu : refression,isolation,ascetism,denial,sublimation,undoing,introjections,reversan
dan turning againt the self sublimation/disflacment.
Menurut
Hartman istilah ranah bebas konflik diadaftasi dari fsikoanalisis untuk
merancang kegiatan ego yang terjadi diluar ranah konflik mental. Ada dua jenis
otonomi ego yaitu : otonomi primer yang mengacu ke sumber biological,fungsi
fersefsi,belajar,ingatan dan gerakan mebuat ego mampu berfungsi otonom. Dan
otonom sekunder yang mirif dengan otonomi fungsional dari alfort bahwa ego
dapat menetralisir dorongan seks dan agresi yang bisa menimbulakan dampak
negative.ego bersifat lebih independen daripada ID sejak awal perkembangan
sampai pengoprasiannya.
Hartman mengemukakan 12 fungsi ego yaitu :
1.Mengatur gerak
spontan
2.Mengorganisisr
persefsi dalam dan luar
3.Membuat batas yang
melindungi diri
4.Uji realitas
5.Berfikir dan
inteljensia
6.Menerjemahkan
pikiran menjadi perbuatan
7.Menhambat atau
menunda pengurangan tegangan
8.Mengenali bahaya
dan member tanda kecemasan pada pertahanan
9.Antisifasi
aksi,damapak,tujuan dan konsekuensi pada masa yang akan datang
10. Persepsi waktu
11. Pembentukan
karakter
12. Kemampuan sintetik
Teiri
White meruapakan rekonseftualisasi dari tahap-tahap perkembangan psikosexual
memakai tema belajar tuntas. Pada setiap pas perkembangan psiokosexual preud
ada elemen penting yang ikut berkembang elemn itu terkait dengan fungsi
instingtif.ego dimotivasi bukan hanya oleh kebutuhan biologi namun juga oleh
kebutuhan expolrasi,belajar dan menguasai lingkungan.
Konsep
asli dari teori freud menyatakan bahwa patologi adalh kegagalan ego untuk
berkembang normal. Menurut White sebagian dari kesalahan perkembangan ego ada
pada bati itu sendiri. Bisa jadi ubu yang siap dan penuh kasih saying
menghadapi bayi yang sejak lahir tidak terkontrol dan begitu hiperakttif stsu
ysng fasif dan tidsak resfonsif. Yang semua itu menjadi sumber patologi ego.
White mnegmukakan tiga penyebab kerusakan motivasi efektan, uaitu ;
1.Insting lapar dan
insting bebas dari rasa sakit yang terus-meneus muncul karena pengasuhan bai
yang kurang baik
2.Bayi tidak
memperoleh reinforsemen dari usaha pengembangan dirinya
3.Ganguan dan
hambatan langsung dari aktifitas bernmainnay
v Paradigma trait
v
Psikologi konstitusi W.H Sheldon
Sheldon mengorientasikan penelitiannya pada kondisi fisik
tubuh serta pengaruhnya pada psikologi seseorang. Pendapat ahli psikologi yang
menyatakan bahwa bentuk jasmani (tubuh) mempunyai perngaruh penting dalam
kepribadian, kurang dapat diterima di Amerika Serikat. Situasi inilah yang
kemudian menggiring W.H Sheldon menjadi tertarik untuk mendalaminya
Pokok-Pokok Pemikiran
Struktur tubuh atau jasmani sangat besar pengaruhnya terhadap
tingkah laku manusia. Secara metodologis, Sheldon melakukan pengukuran struktur
tubuh secara objektif melalui foto-foto yang telah distandardisasinya.
Pengukuran tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan tanda identifikasi biologis,
Sheldon menyatakan bahwa faktor genetis dan biologis berperan dalam
perkembangan individu dan faktor-faktor itu dapat dikenali melalui sejumlah
pengukuran struktur tubuh. Key Word Teori W.H Sheldon :mSomatotipe,
Morphogenotipe, Phenotipe
- Somatotipe mengukur morphogenotipe melalui pengukuran phenotipe.
- Morphogenotipe adalah perkembangan bentuk dan struktur dari organisma
- Phenotipe adalah karakteristik yang nampak
Konsep pengukuran
jasmani model W.H Sheldon
Somatotipe performance test, yaitu menentukan morphogenotipe
melalui pengukuran phenotipe dengan cara membuat foto-foto tubuh manusia dari
muka dan samping sehingga didapatkan variabel2 yang merupakan dasar dari
variasi jasmani. Ditemukan tiga komponen / dimensi jasmani :
- Endomorphy
- Mesomorphy
- Ectomorphy
Istilah diatas dihubungkan dengan 3 lapisan pada pembentukan
fetus manusia yaitu endoderm, mesoderm, ectoderm. Menurut Sheldon ada 3 tipe
pokok keadaan jasmani :
- Type Endomorph Komponen endomorphy dominan dibandingkan 2 komponen yang lain. Ciri-ciri : Alat-alat atau organ-organ internal dan seluruh sistem digestif yang berasal dari endoderm sangat berperan. Secara fisik tampak : lembut, gemuk
- Tipe Mesomorph Komponen mesomorphy dominan dibandingkan komponen lain. Ciri-ciri : Bagian tubuh yang berasal dari mesoderm lebih berkembang. ( Otot, pembuluh darah, Jantung ). Secara fisik tampak : kokoh, keras, otot menonjol, tahan sakit, banyak ditemukan olahragawan, tentara.
- Tipe Ectomorph Komponen Ectomorphy dominan Ciri-ciri : Organ-organ ectoderm lebih berkembang seperti kulit dan sistem syaraf. Secara fisik terlihat : jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, otot tidak terlihat.
Perngaruh kondisi pisik dalam kepribadian
v Henry
A. Murray Teori Personologi
Terjadinya proses psikologis
tergantung pada proses fosiologis. semua fenomena yang membangun kepribadian
tergantung pada sistem syaraf pusat. Tanpa otak tak ada kepribadian. Otak
memproses dan mengendalikan perasaan, kesadaran, ingatan , keyakinan, dan aspek
kepribadian lainnya. Prinsip mencakup semua hal. Semua tingkah laku bertujuan
untuk memperoleh kepuasan dengan meningkatkan tegangan.
Struktur
kepribadian
Id
: berisi impuls-impuls yang dibawa sejak lahir. Impuls itu ada yang bersifat
positif dan negatif, contohnya ; amoral, kenikmatan (libido), empati, cinta. Ego
: ego menjadi pusat pengatur tingkah laku, merencanakan tingkah laku secara
sadar, dan mencari peluang untuk memperoleh kepuasan id yang positif. Superego
: sebagai internalisasi nilai-norma-moral kultural yang terus berkembang
sepanjang hayat dan merefleksi pengalaman manusia menjadi lebih dewasa.
Unit-unit tingkah laku
Pengertian Kepribadian
- Abstraksi teoritis, tidak hanya deskripsi tentang perilaku manusia
- Mengacu pada serangkaian kejadian sepanjang hidup manusia
- Mencerminkan elemen perilaku yang menetap, berulang, baru maupun unik
- Agen yang mengatur & memerintah individu
- “No brain no personality”
Sifat
dasar kepribadian :
Murray sangat berhati-hati menunjuk teorinya tentang personologi
adalah bersifat sementara (tentatif) , yang tidak diharapkan menjadi akhir, dan
mencakup-semua rumusan. Murray mengemukakan bahwa personologi itu sangat
kompleks dan tergolong baru untuk dipahami melalui tingkat pemahaman kita.
Mengurangi kompleksitas perilaku ke unit struktural yang
dapat doatur sedemikian rupa:
- Proceeding/ Cara Bekerja
- Serial
- Schedule/ Jadwal
- Need/ Kebutuhan
- Press/ Tekanan
- Thema
- Unity-Thema
v Teori Holisme dan
Humansime Abraham Maslow
Maslow adalah seorang psikolog
humanistik. Humanis tidak percaya bahwa manusia yang mendorong dan
ditarik oleh kekuatan mekanik, salah satu dari rangsangan dan bala bantuan
(behaviorisme) atau impuls naluriah sadar (psikoanalisis). Humanis berfokus
pada potensi. Mereka percaya bahwa manusia berusaha untuk tingkat atas
kemampuan. Manusia mencari batas-batas kreativitas, tertinggi mencapai
kesadaran dan kebijaksanaan. Ini telah diberi label “berfungsi penuh orang”,
“kepribadian sehat”, atau sebagai Maslow menyebut tingkat ini,
“orang-aktualisasi diri.”
Maslow telah membuat teori hierarkhi kebutuhan.
Semua kebutuhan dasar itu adalah instinctoid, setara dengan naluri pada hewan.
Manusia mulai dengan disposisi yang sangat lemah yang kemudian kuno sepenuhnya
sebagai orang tumbuh. Bila lingkungan yang benar, orang akan tumbuh lurus dan
indah, aktualisasi potensi yang mereka telah mewarisi. Jika lingkungan tidak
“benar” (dan kebanyakan tidak ada) mereka tidak akan tumbuh tinggi dan lurus
dan indah. Maslow telah membentuk sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan
dasar. Di luar kebutuhan tersebut, kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini
termasuk kebutuhan untuk memahami, apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan
murni. Dalam tingkat dari lima kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua
hingga tuntutan pertama telah puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan
sebagainya. Kebutuhan dasar Maslow
adalah sebagai berikut:Teori Kebutuhan Maslow
1. Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis.
Mereka terdiri dari kebutuhan oksigen, makanan, air, dan suhu tubuh relatif
konstan. Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua
kebutuhan, fisiologis yang akan datang pertama dalam pencarian seseorang untuk
kepuasan.
2. Kebutuhan Keamanan
Ketika semua kebutuhan
fisiologis puas dan tidak mengendalikan pikiran lagi dan perilaku, kebutuhan
keamanan dapat menjadi aktif. Orang dewasa memiliki sedikit kesadaran keamanan
mereka kebutuhan kecuali pada saat darurat atau periode disorganisasi dalam
struktur sosial (seperti kerusuhan luas). Anak-anak sering menampilkan
tanda-tanda rasa tidak aman dan perlu aman.
3. Kebutuhan Cinta,
sayang dan kepemilikan
Ketika kebutuhan untuk
keselamatan dan kesejahteraan fisiologis puas, kelas berikutnya kebutuhan untuk
cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang
mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan
kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki.
4. Kebutuhan Esteem
Ketika tiga kelas pertama
kebutuhan dipenuhi, kebutuhan untuk harga bisa menjadi dominan. Ini melibatkan
kebutuhan baik harga diri dan untuk seseorang mendapat penghargaan dari orang
lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk tegas, berdasarkan, tingkat tinggi
stabil diri, dan rasa hormat dari orang lain. Ketika kebutuhan ini terpenuhi,
orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan
frustrasi, orang merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5. Kebutuhan Aktualisasi
Diri
Ketika semua kebutuhan di atas
terpenuhi, maka dan hanya maka adalah kebutuhan untuk aktualisasi diri
diaktifkan. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai orang perlu untuk
menjadi dan melakukan apa yang orang itu “lahir untuk dilakukan.” “Seorang
musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.”
Kebutuhan ini membuat diri mereka merasa dalam tanda-tanda kegelisahan. Orang
itu merasa di tepi, tegang, kurang sesuatu, singkatnya, gelisah. Jika
Maslow
mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan
yang bersifat hirarkis. Maslow melihat manusia dari dua sisi. Yaitu suatu
perasaan yang saling bertentangan. Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di
dalam diri individu ada dua hal :
- Suatu usaha yang positif untuk berkembang
- Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Contoh :
Pada
suatu sisi seseorang dapat menerima dirinya sendiri dengan memiliki dorongan
untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua
kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar.Tetapi di sisi lain
setiap orang mempunyai berbagai perasaan takut misalnya : rasa takut untuk
maju, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia
miliki dan sebagainya. Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia
menjadi tujuh hirarki.
Teori Kebutuhan Maslow
v Teori Keunikan Individu oleh Gordon Allport
Allport mendefinikan kepribadian sebagai organisasi dinamis
dalam diri manusia yang terdiri dari sistem-sistem psikofisis yang menentukan
keunikan penyesuaian dirinya dengan lingkungan. Keunikan tersebut didasarkan
pada faktor perkembangan diantaranya adalah usia KEPRIBADIAN menurut Allport adalah:…"sebuah organisasi
dinamis di dalam sistem psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik
perilaku dan pikirannya."
Dalam
teori-teori kepribadian, kepribadian terdiri dari antara lain trait dan tipe (type). Trait
sendiri dijelaskan sebagai konstruk teoritis yang menggambarkan unit/dimensi
dasar dari kepribadian. Trait menggambarkan konsistensi respon individu dalam
situasi yang berbeda-beda. Sedangkan tipe adalah pengelompokan bermacam-macam
trait. Dibandingkan dengan konsep trait, tipe memiliki tingkat regularity dan
generality yang lebih besar daripada trait.
Trait merupakan disposisi untuk berperilaku
dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku seseorang pada
berbagai situasi. Teori trait merupakan teori kepribadian yang didasari oleh
beberapa asumsi, yaitu:
1. Trait
merupakan pola konsisten dari pikiran, perasaan, atau tindakan yang membedakan
seseorang dari yang lain, sehingga:
- Trait relatif stabil dari waktu ke waktu
- Trait konsisten dari situasi ke situasi
2. Trait
merupakan kecenderungan dasar yang menetap selama kehidupan, namun
karakteristik tingkah laku dapat berubah karena:
- ada proses adaptif
- adanya perbedaan kekuatan, dan
- kombinasi dari trait yang ada
Tingkat trait kepribadian dasar berubah dari
masa remaja akhir hingga masa dewasa periode dari usia 18 sampai 30 tahun,
orang sedang berada dalam proses mengadopsi konfigurasi trait yang stabil,
konfigurasi yang tetap stabil setelah usia 30 tahun
Allport mengenalkan istilah central trait,
yaitu kumpulan kata-kata yang biasanya digunakan oleh orang untuk
mendeskripsikan individu. Central trait dipercaya sebagai jendela menuju
kepribadian seseorang. Menurut Allport, unit dasar dari kepribadian adalah
trait yang keberadaannya bersumber pada sistem saraf. Allport percaya bahwa
trait menyatukan dan mengintegrasikan perilaku seseorang dengan mengakibatkan
seseorang melakukan pendekatan yang serupa (baik tujuan ataupun rencananya)
terhadap situasi-situasi yang berbeda. Walaupun demikian, dua orang yang
memiliki trait yang sama tidak selalu menampilkan tindakan yang sama. Mereka
dapat mengekspresikan trait mereka dengan cara yang berbeda. Perbedaan inilah
yang membuat masing-masing individu menjadi pribadi yang unik. Oleh sebab itu
Allport percaya bahwa individu hanya dapat dipahami secara parsial jika
menggunakan tes-tes yang menggunakan norma kelompok.
Menurut Allport, faktor genetik dan lingkungan
sama-sama berpengaruh dalam menentukan perilaku manusia. Bukan hanya faktor
keturunan sendiri atau faktor lingkungan sendiri yang menentukan bagaimana
kepribadian terbentuk, melainkan melalui pengaruh resiprokal faktor keturunan
dan lingkungan yang memunculkan karakteristik kepribadian.
Sehubungan
dengan adanya peran genetik dalam pembentukan kepribadian, terdapat 4 pemahaman
penting yang perlu diperhatikan: Meskipun faktor genetik mempunyai peran
penting terhadap perkembangan kepribadian, faktor non-genetik tetap mempunyai
peranan bagi variasi kepribadian.
TRAITS MENURUT Alport
v R.
Cattel Teori Faktorial Analitik
Ia menaruh perhatian pada penemuan peneliti yang menggunakan
metode-metode penelitian lainya, meskipun intisari pandangan didasarkan pada
hasil-hasil analisis faktor karena dari sinilah ia mendapatkan
variabel-variabel yang di anggap sangat penting untuk menerangkan tingkah laku
manusia.
Hakikat
Kepribadian: Struktur Sifat-sifat
Sistem konstruk-konstruk yang dikemukakan Cattell merupakan
teori yang kompleks. Akan tetapi keadaan ini oleh Cattell hanya dianggap
sebagai keadaan sementara, sebagaimana terungkap dari kutipan berikut: “pengetahuan
kami tentang psikologi dinamik sebagian besar berasal dari metode klinis dan
metode naturalistik dan baru yang kedua berasal dari eksperimen terkontrol,
sedangkan dalam proses penempatan pada sebuah basis yang lebih kokoh dengan
memakai metode-metode statistik yang lebih canggih”
Cattell melihat
kepribadian sebagai suatu struktur sifat-sifat (traits) yang komleks dan
terdiferensiasi, yang motivasinya sebagai besar tergantung pada salah satu
gugus dari sifat-sifat ini, yang disebut dinamic traits atau sifat-sifat
dinamik.
v Psikologi
biologis Hans Jurgen Eysenck
Teori kepribadian Eysenck memliki komponen biologis dan
psikometris yang kuat. Namun ia yakin kalau kecanggihan psikometris saja tidak
cukup untuk mengukur struktur kepribadian manusia dan bahwa dimensi kepribadian
yang melewati analisis factor bersifat steril an tak bermakna kecuali mereka
memiliki eksistensi biologis.
a.
Struktur
Kepribadian
Berbicara tentang struktur kepribadian, Eysenck berpendapat
bahwa kepribadian tersusun atas tindakan-tindakan, disposisi-disposisi yang
terorganisasi dalam susunan hierarkis berdasarkan atas keumuman dan
kepentingannya. Bila diurutkan dari yang paling tinggi dan paling mencakup ke
yang paling rendah dan paling khusus adalah:
1)
Type, yaitu
kumpulan dari trait, yang mewadahi kombinasi trait dalam satu dimensi yang
luas.
2)
Trait, yaitu
kumpulan kecenderungan kegiatan, koleksi respon yang saling berkaitan atau
mempunyai persamaan tertentu. Ini adalah disposisi kepribadian yang paling
penting dan permanen.
3)
Habitual Response, yaitu kumpulan
respon spesifik, tingkah laku atau fikiran yang muncul kembali untuk merespon
kejadian yang mirip.
4)
Spesific Response, yaitu tingkah
laku yang secara actual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap
suatu kejadian.
Dimensi-dimensi
Kepribadian
Eysenck menemukan tiga dimensi tipe, yakni ekstraversi (E),
neurotisme (N), dan psikotisme (P). Masing-masing dimensi saling asing,
sehingga dapat berlangsung kombinasi antar dimensi secara bebas. Masing-masing
tipe merupakan kumpulan dari 9 trait, sehingga semuanya ada 27 trait. Hamper
semua 35 trait sumber primer dari Cattell sama dengan 27 trait dari Eysenck.
Hirarki kebiasaan sangat banyak, mungkin ribuan, sedangkan hirarki respon
spesifik tidak terhingga jumlahnya. Trait dari ekstraversi adalah: sosiabel,
lincah, aktif, asertif, mencari sensasi, riang, dominan, besemangat, dan
berani. Trait dari neurotisme adalah: cemas, tertekan, tegang, berdosa, harga
diri rendah, irasional, maju, murung, dan emosional. Trait dari psikotisme
adalah: agresif, dingin, egosentrik, impersonal, impulsive, antisocial, tak
empatik, kreatif, dan keras hati.
b.
Dinamika
Kepribadian
Yang disebut dengan dinamika kepribadian adalah mempelajari
interaksi antar struktur dari kepribadian tertentu, yang dalam pembahasan kali
ini adalah struktur kepribadian menurut tokoh Eysenck.. Sebagai contoh adalah
adanya interaksi antara bagian kepribadian yang disebut sebagai specific
response dan habitual response. Dimana yang disebut sebagai specific
response yakni perilaku atau pikiran individual yang bisa mencirikan sebuah
pribadi atau tidak, missal seorang siswa yang menyelesaikan tugas membaca.
Sedangkan habitual response dapat dimaknai sebagai respon yang terus
berlangsung di bawah kondisi yang sama, missal jika seorang siswa seringkali
berusaha sampai suatu tugas selesai dikerjakannya. Habitual response ini
dapat berubah-ubah ataupun dapay menetap.
.
c.
Pembentukan
Kepribadian
Teori kepribadian Eysenck menekankan pada herediter sebagai
factor penentu dalam perolehan trait ekstraversi, neurotisme, dan psikotisme
(juga kecerdasan). Eysenck juga berpendapat, bahwa semua tingkah laku yang
tampak –tingkah laku pada hirarki kebiasaan dan respon spesifik- semuanya
(termasuk tingkah laku neurosis) dipelajari dari lingkungan. Eysenck
berpendapat inti fenomena neurotis adalah reaksi takut yang dipelajari
(terkondisikan). Hal itu terjadi manakala satu atau dua stimulus netral diikuti
dengan perasaan sakit atau nyeri fisik maupun pdikologis. kalau traumanya sangat
keras, dan mengenai seseorang yang factor hereditasnya rentan menjadi neurosis,
Sekali kondisioning ketakutan atau kecemasan terjadi, Menurut
Eysenck, stimulus baru begitu saja dapat diikatkan dengan stimulus asli,
sehingga orang mungkin mengembangkan cara merespon stimulus yang terjadi serta
merta akibat adanya stimulus itu, tanpa tujuan fungsional. Eysenck menolak
analisis psikodinamik yang memandang tingkah laku neurotic dikembangkan untuk
tujuan mengurangi kecemasan.
Eysenck berpendapat bahwa sifat-sifat kepribadian berasal
dari keturunan dalam bentuk tipe , trait (sifat) dan semua tingkah laku yang
dipelajari dari lingkungan.Pola tingkah laku itu berasal dari interaksi
fungsional dari empat sektor utama yang mengorganisir tingkah laku. Empat
tingkatan hirarkis kepribadian menurut Eysenck, beturut-turut dari hirarki yang
tinggi ke hirarki yang rendah: tipe – traits – habit – respon spesifik. Hirarki
Tertinggi: Tipe (kumpulan trait) Hirarki Kedua : Trait, merupakan disposisi
kepribadian yang penting dan permanen Hirarki Ketiga : Kebiasaan tingkah laku atau
berfikir, kumpulan respon spesifik Hirarki Terendah : Respon spesifik, tingkah
laku yang secara aktual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap
suatu kejadian.
Empat sektor utama dan Empat tingkatan
hirarkis kepribadian menurut Eysenck
.
c. Paradigma kognitif
v Konsep terpusat
pada pribadi Carl roger
Rogers sangat kuat memegang asumsinya bahwa
manusia itu bebas, rasional, utuh, mudah berubah, subjektif, proaktif,
heterostatis, dan sukar dipahami . Pendekatan Fenomenologi dari Carl Rogers
konsisten menekankan pandangan bahwa tingkah laku manusia hanya dapat dipahami
dari bagaimana dia memandang realita hidup secara subyektif (subyektif
experience of reality).
Pendekatan humanistik sangat menghargai
individu sebagai organisme yang potensial. Setiap orang memiliki potensi berkembang
mencapai aktualisasi diri.
Rogers lebih mementingkan dinamika dari pada
struktur kepribadian. Namun demikian ada tiga komponen yang dibahas bila bicara
tentang struktur kepribadian menurut Rogers, yaitu : organisme, medan fenomena,
dan self.
1)
Organime, mencakup :
a)
Makhluk hidup
Organisme
adalah makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya, tempat semua
pengalaman dan segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalam kesadar
setiap saat.
b)
Realitas subjektif
Organisme
menanggapi dunia seperti yang diamati atau dialaminya. Realita adalah medan
persepsi yang sifatnya subjektif, bukan benar-salah.
c)
Holisme
Organisme
adalah kesatuan sistem, sehingga perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi
bagian lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi atau bertujuan, yakni
tujuan mengaktualisasi, mempertahankan, dan mengembangkan diri.
2) Medan
fenomena (Phenomenal field)
Rogers mengartikan medan fenomena sebagai
keseluruhan pengalaman, baik yang internal maupun eksternal, baik yang disadari
maupun yang tidak disadari. Medan fenomena merupakan seluruh pengalaman pribadi
seseorang sepanjang hidupnya.
Beberapa diskripsi yang menjelaskan pengertian Medan Fenomena :
Beberapa diskripsi yang menjelaskan pengertian Medan Fenomena :
a). Pengalaman internal (persepsi mengenai diri
sendiri), pengalaman eksternal (persepsi mengenai dunia luar);
b). Meliputi pengalaman yang disimbolkan
(symbolized) merupakan pengalaman disadari, Pengalaman yang disimbolkan tetapi
diingkari atau terdistorsi (denied or distorted) merupakan pengalaman disadari,
Pengalaman yang tidak disimbolkan atau diabaikan (ignored) merupakan pengalaman
tidak disadari.
c). Semua persepsi bersifat subyektif, benae
bagi dirinya sendiri,
d). Medan fenomena seseorang tidak dapat
diketaui oleh orang lain, kecuali melalui melihat dari sudut pandang mereka
(internal frame of reference)
3) Self
Self
merupakan konsep pokok dari teori kepribadian Rogers, yang intinya adalah :
a)
terbentuk melalui medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang
tertentu;.
b)
bersifat integral dan konsisten;
c)
menganggap pengalaman yang tak sesuai dengan struktur self sebagai ancaman;
d) dapat
berubah karena kematangan dan belajar.
b. Dinamika Kepribadian
Menurut Rogers, organisme mengaktualisasikan
dirinya menurut garis-garis yang diletakkan oleh hereditas. Ketika organisme
itu matang maka ia makin berdiferensiasi, makin luas, makin otonom, dan makin
tersosialisasikan. Rogers menyatakan bahwa pada dasarnya tingkah laku adalah
usaha organisme yang berarah tujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya
sebagaimana dialami, dalam medan fenomena sebagaimana medan fenomena itu
dipersepsikan
Rogers menegaskan bahwa secara alami
kecenderungan aktualisasi akan menunjukkan diri melalui rentangan luas tingkah
laku, yaitu :
1) Tingkah laku yang berakar pada proses
fisiologis, termasuk kebutuhan dasar (makana, minuman, dan udara), kebutuhan
mengembangkan dan memerinci fungsi tubuh serta generasi.
2) Tingkah laku yang berkaitan dengan motivasi
psikologis untuk menjadi diri sendiri.
3) Tingkah laku yang tidak meredakan ketegangan
tetapi justru meningkatkan tegangan, yaitu tingkah laku yang motivasinya untuk
berkembang dan menjadi lebih baik.
c. Perkembangan kepribadia
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan
perkembangan, namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang
secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, otonom,
sosial, sdan secara keseluruhan semakin aktualisasi diri. Rogers menyatakan
bahwa self berkembang secar utuh-keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagian.
Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan
tingkah laku yang disadari agar tetap sesuai dengan struktur self sehingga
dirinya berkembang menjadi pribadi yang berfungsi utuh.
Pribadi yang berfungsi utuh menurut Rogers
adalah individu yang memakai kapasitas dan bakatnya, merealisasi potensinya,
dan bergerak menuju pemahaman yang lengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh
rentang pengalamannya. Rogers menggambarkan 5 ciri kepribadian yang berfungsi
sepenuhnya sebagai berikut :
1) terbuka untuk mengalami (openess to
experience);
2) hidup menjadi (existential living);
3) keyakinan organismik (organismic trusting);
4) pengalaman kebebasan (experiental freedom);
5) kreativitas (creativity)
Struktur Kepribadian menurut rogers
v Belajar social
albert bandura
Bagi bandura prinsip belajar
cukup untuk merubah dan meramalkan perubahan tingkah laku.kedua bandura
menyatakan banyak asfek fungsi kepribadian yang melibatkan interaksi yang satu
dengan yang lain.teori kepribadian yang memadai haruslah memperhatikan konteks
social dimana tingkah laku itu diperoleh dan dipelihara. Teori belajar social
dari bandura didasarkan pada konsep saling menentukan,tampa penguatan dan
pengaturan diri.
Menurut bandura perkembangan
kepribadian ditentukan dengan belajar melalui observasi berikut inti dari belajar social menurut bandura :
1. Peniruan (modeling)
2. Modeling tingkah laku baru
3. Modeling mengubah tingkah laku lama
4. Modeling simbolik
5. Modeling kondisionik
Adapun factor yang harus
diperhatikan dalam proses belajar social adalah :Perhatian (attention proses), Refesentasi
Peniruan tingkah laku model dan Motivasi
dan penguatan
Dampak belajar social menurut
albert bandura setiap resfon akan menimbukan banyak konsekueni baik positif
ataupun negative. Adapun konsekuensi dari suatau resfon memiliki 3 fungsi yaitu:
pemberi informasi,memotivasi tingkah laku dan penguat tingkah laku.serta adapun
kemungkinan dampak yang ditimbulkan dari belajar social adalah : reaksi
defresi,fobia dan agresi.
Kemungkinan damapak belajar social menurut Albert bandura
v
Teori medan kurt lewin
A.
Teori
medan lewin
Bagi Lewin, teori medan bukan
suatu sistem psikologi baru yang terbatas pada suatu isi yang khas: teori medan
merupakan sekumpulan konsep dengan dimana seseorang dapat menggambarkan
kenyataan psikologis. menggolongkan teori medan sebagai “suatu metode
untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan untuk membangun
konstruk-konstruk ilmiah”
Ciri ciri utama dari teori
Lewin, yaitu :
1. Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada
waktu tingkah laku itu terjadi
2. Analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari
mana bagian bagian komponennya dipisahkan
3. Orang yang kongkret dalam situasi yang kongkret dapat
digambarkan secara matematis.
Konsep konsep teori medan
telah diterapkan Lewin dalam berbagai gejala psikologis dan sosiologis, termasuk
tingkah laku bayi dan anak anak , masa adolsen , keterbelakangan mental,
masalah masalah kelompok minoritas, perbedaan perbedan karakter nasional dan
dinamika kelompok.
B. Struktur Kepribadian
Lewin menggambarkan pribadi
itu dengan menggunakan definisi konsep-konsep struktural secara spasial. Dengan
cara ini. Pemisahan pribadi dari yang lain-lainnya di dunia dilakukan dengan
menggambarkan suatu figur yang tertutup. Batas dari figur menggambarkan batas
batas dari entitas yang dikenal sebagai pribadi. Segala sesuatu yang terdapat
dalam batas itu adalah P (pribadi): sedangkan segala sesuatu yang terdapat di
luar batas itu adalah non-P.
Lingkaran dalam elips ini
bukan sekedar suatu ilustrasi atau alat peraga, melainkan sungguh-sungguh
merupakan suatu penggambaran yang tepat tentang konsep-konsep struktural yang
paling umum dalam teori Lewin, yakni pribadi, lingkungan psikologis dan ruang
hidup.
a. Ruang Hidup
Ruang hidup mengandung semua
kemungkinan fakta yang dapat menentukan tingkah laku individu. Ruang hidup
meliputi segala sesuatu yang harus diketahui untuk memahami tingkah laku
kongkret manusia individual dalam suatu lingkungan psikologis tertentu pada saat
tertentu. Tingkah laku adalah fungsi dari ruang hidup.
b. Lingkungan Psikologis
Meskipun pribadi dikelilingi
oleh lingkungan psikologisnya, namun ia bukanlah bagian atau termasuk dalam
lingkungan tersebut. Lingkungan Psikologis berhenti pada batas pinggir elips,
Tetapi batas antara pribadi dan lingkungan juga bersifat dapat ditembus. Hal
ini berarti fakta fakta lingkungan dapat mempengaruhi pribadi.
c. Pribadi
Menurut Lewin, pribadi adalah
heterogen, terbagi menjadi bagian bagian yang terpisah meskipun saling
berhubungan dan saling bergantung. Daerah dalam personal dibagi menjadi sel
sel. Sel sel yang berdekatan dengan daerah konseptual motor disebut sel sel
periferal ;p; sel sel dalam pusat lingkaran disebut sel sel sentral,s.
C.
Dinamika Kepribadian
Konsep-konsep dinamika pokok
dari Lewin yakni kebutuhan energi psikis, tegangan , kekuatan atau vektor dan
valensi. Konstruk konstruk dinamik ini menentukan lokomosi khusus dari individu
dan cara ia mengatur struktur lingkungannya, Dinamika kepribadian menrut Kurt
Lewin:
1. Enerji
Menurut Lewin manusia adalah system energi yang kompleks.
Energi muncul dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Tetapi
ketidakseimbangan dalam tegangan juga bias terjadi antar region di system
lingkungan psikologis.
2. Tegangan
Tegangan ada dua yaitu tegangan yang cenderung menjadi
seimbang dan cenderung untuk menekan bondaris system yang mewadahinya.
3. Kebutuhan
Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup pengertian motif,
keinginan dan dorongan. Menurut Lewin kebutuhan ada yang bersifat spesifik yang
jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan spesifik manusia.
D.
Perkembangan Kepribadian
Menurut Lewin hakekat Perkembangan Kepribadian itu adalah :
1. Diferensiasi
Yaitu
semakin bertambah usia, maka region region dalam pribadi seseorang dalam LP-nya
akan semakin bertambah. Begitu pula dengan kecakapan kecakapan/ keterampilan
keterampilannya. Contoh : orang dewasa lebih pandai menyembunyikan isi hatinya
daripada anak-anak (region anak lebih mudah ditembus).
2. Perubahan dalam variasi
tingkah lakunya
3. Perubahan
dalam organisasi dan struktur tingkah lakunya lebih kompleks.
4. Bertambah
luas arena aktivitas
contoh: Anak kecil terikat oleh masa kini sedangkan orang
dewasa terikat oleh masa kini, masa lampau dan masa depan.
5. Perubahan dalam realitas. Dapat membedakan yang
khayal dan yang nyata, pola berpikir meningkat, contohnya dari pola berpikir
assosiasi menjadi pola berpikir abstrak.
STRUKTUR KEPRIBADIAN KURT LEWIN
Wasalam……….
Alhamduliah ^_^
Terimakasih………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar